67

81 9 0
                                    

Minggu, 29 September 2013. (Part 07).

Aida menggandeng tangan putrinya, keduanya memasuki Mall, pandangan Aida menatap sekeliling, membaca nama Restoran.

"Kita makan Jjajangmyeon, Mama..." pinta Suri menatap.

"Baiklah..." Aida terus menggandeng tangan putrinya dan mencari Restoran Jjajangmyeon.

Suri jadi perhatian beberapa pengunjung Mall. Karena bocah kecil itu mengenakan plester penutup mata.

"Di sana, Ade.." Setelah menemukan Restoran yang menyediakan Jjajangmyeon, Aida lalu mengajak putrinya masuk ke dalam Restoran dan duduk di meja kosong.

Seorang Pelayan mendekat. Aida menatap pelayan wanita itu. "Tolong, dua Jjajangmyeon dan dua jus jeruk..."

"Jangan pakai wijen ya, Aghassi..." Suri menatap.

"Dua-duanya jangan pakai wijen..." kata Aida menatap.

"Baik..." Pelayan wanita itu tersenyum dan undur diri.

Keduanya menunggu selama enam menit, pesanan mereka akhirnya datang.

Suri sangat senang karena ia sudah kelaparan. "Kamsahamnida, Aghassi.." katanya tersenyum riang.

Pelayan wanita itu balas tersenyum. Aida geleng-geleng kepala melihat tingkah putrinya, dalam keadaan mata terluka, Suri tetap bersikap ceria seperti biasanya.

Aida membantu putrinya mengaduk Jjajangmyeon sampai rata dengan saus kecap. Ia lalu meletakkan mangkuk itu di depan putrinya.

"Kamsahamnida, Mama..." Suri senang.

Di sela-sela makannya, Aida terus memperhatikan Suri yang makan dengan lahap. Wajahnya tampak belepotan saus Jjajangmyeon. Ia geleng-geleng kepala melihatnya.

"Mama, Mama makannya kok nggak dihabisin ?" Suri menatap.

"Mama sudah kenyang, Ade.."

"Ade saja yang habisin..."

Aida lalu mencampur Jjajangmyeon ke mangkuk putrinya dan mengaduk-aduk sampai rata. Wajah Suri tampak berbinar-binar dan kembali makan Jjajangmyeon dengan rakus.

"Ade, pelan-pelan makannya..."

Suri cuek saja dan terus makan Jjajangmyeon dengan lahap.

Satu keluarga terdiri dari Ayah, Ibu dan putranya yang sudah beranjak remaja, masuk ke dalam restoran yang sama seperti Aida dan putrinya. Itu adalah Lee Soo-man dan keluarga kecilnya.

Pandangan Soo-man menatap sekeliling mencari-cari meja kosong. Aida melihatnya sekilas, kembali menatap putrinya, sesekali membantu membersihkan wajah Suri dengan tisu basah.

"Appa, di sana.." sang Putra bertanya.

"Baiklah.." Soo-man setuju.

Mereka bertiga lalu berjalan menuju meja kosong di sebelah Aida dan putrinya. Soo-man menatap lekat-lekat Ibu muda yang duduk tak jauh dari meja yang akan ditempatinya dan wajah itu tidak asing baginya, karena ia pernah mendapat kiriman foto dari Kakak perempuannya.

"Ji-eun ?" Soo-man menatap.

Aida yang mendengar nama Korea-nya, menolehkan kepalanya dan terkejut melihat Ayah angkatnya. "Omo !!! Appa.." ia bangkit dari duduknya dan membungkuk.

Sementara istri dan putranya Lee Soo-man tampak kaget melihat Ji-eun ada di depan mata mereka.

"Omo !!! Ji-eun !!!" Soo-man langsung memeluk putri angkatnya. Keduanya melepas pelukannya.

Suri Yo Han & Para Idol K-PopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang