55

103 7 0
                                    

Sabtu, 28 September 2013 (part 03).

Di ruang tamu, Suri duduk dipangkuan Sana. Matanya menonton film animasi. Bocah itu sesekali tertawa cekikikan ketika melihat adegan lucu.

Momo cemberut melihat sepupunya terus-terusan menciumi belakang kepala Suri. Hingga terdengar suara 'cup' beberapa kali.

Jeongyeon mendekat duduk di sebelah Sana. Ia memegang mangkuk di tangannya dan mulai menyuapi Suri makan sup wortel.

"Hmmm... Ini enak.. Unnie pintar masak.." Suri menatap, sambil mengacungkan jempolnya.

Jeongyeon terkekeh. "Kamsahamnida, Suri ah..." Ia mengacak-acak rambutnya dengan pelan.

Suri mengunyah makanan di mulutnya. Tzuyu mendekat dengan membawakan segelas minuman jus jeruk.

"Minumlah.." Tzuyu menyodorkan gelas itu.

Suri menerimanya, "Xiexie..." katanya menatap dan meminumnya sedikit.

Tzuyu memperhatikan beberapa lebam di wajah Suri. "Masih sakit bibirnya ?" Ia bertanya.

Suri mengangguk mengiyakan. "Matanya juga masih sakit," balasnya menunjuk mata kirinya.

Mereka sedih mendengarnya dan berharap Suri cepat sembuh.

Di kantornya, Jinyoung merasa geram dan siap menempuh jalur hukum untuk menuntut pelaku yang telah melakukan penganiayaan terhadap Suri.

Saat ini Jinyoung tengah menatap formulir di tangannya. Terlihat foto seorang gadis cantik tapi memiliki senyum angkuh.

Pintu kantornya diketuk. "Masuk !" Ia membalasnya.

Pintu terbuka, memperlihatkan sosok Lee Byung-choon. "Sajangnim..." Pria paruh baya itu membungkuk.

"Silakan duduk..." Jinyoung menunjuk sofa.

Byung-choon berjalan masuk dan duduk di sofa. Jinyoung bangkit dari duduknya sambil membawa formulir, berjalan mendekat dan duduk berhadapan dengan salah satu pegawainya.

"Sudah berapa lama anda bekerja dengan saya ?" Jinyoung menatap.

"Tiga belas tahun..."

"Sangat lama..."

"Berapa anak yang anda miliki ?"

"Tiga. Perempuan semua..." Byung-choon tersenyum. "Omong-omong ada apa Sajangnim ?" tanyanya menatap.

"Putri bungsu anda... Saya ingin bertemu dengannya..." Jinyoung berusaha menjaga emosinya.

"Sajangnim akan menerimanya menjadi trainee ?"

"Saya perlu bertemu secara langsung dengannya..."

"Baik, saya akan menjemputnya di sekolah..."

Lee Baram pernah merengek pada Ayahnya, untuk memasukkannya menjadi trainee di tempat Ayahnya bekerja. Byung-choon menuruti keinginan putri bungsunya. Tapi ia tidak tahu fakta sebenarnya bahwa Baram ingin pamer pada teman-temannya.

Sementara itu di asrama, Suri dan Tzuyu bermain lightsaber layaknya main pedang. Jeongyeon dan Duo Jepang asyik nonton film.

"Serangan Obi-wan Kenobi !!!" Suri berseru sambil memainkan lightsaber miliknya yang berwarna biru.

"Serangan Yoda !!!" Tzuyu memegang lightsaber berwarna hijau.

"Aigoo... Anak-anak..." Jeongyeon geleng-geleng kepala melihat keduanya bermain di depan mereka, menghalangi pandangan mereka dari TV.

Sana dan Momo malah tertawa melihat ulah Suri dan Tzuyu.

Terdengar pintu diketuk, mereka saling berpandangan. Suri dan Tzuyu terus bermain tidak peduli. Jeongyeon bangkit dari duduknya, berjalan untuk membuka pintu. Terlihat Pinky berdiri di depannya.

Suri Yo Han & Para Idol K-PopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang