024

949 184 31
                                    

8 september 2020

🍭🍭🍭

"bu, ada surat dari Mas Radin."

"oh iya, taro di meja aja, Mbak. Makasih ya." sambil tersenyum Soraya berterima kasih kepada salah satu asisten rumah yang baru saja meletakkan amplop surat keatas meja didepannya. Tapi sedetik kemudian, ia tersadar dan refleks menegakkan punggung dari sofa yang disandarinya. "Mbak," panggilnya.

"iya, bu?"

"Mbak tau dari mana surat itu dari Radin?"

"tadi Mas-nya sendiri yang nganterin."

Refleks, wanita dua puluh tujuh tahun itu celingukan. Berusaha melihat kearah pintu depan dari tempatnya yang berada di ruang tengah, walaupun tidak akan terjangkau juga apa yang ingin dicari. "terus kenapa gak masuk aja?"

"Mas Radin gak mau, bu. Udah saya tawarin masuk. Katanya.."

"katanya apa?"

"katanya ibu masih marah sama dia."

"astaga.."

Terlanjur ketahuan, Soraya hanya bisa memijat pelipisnya tak habis pikir. Sulit untuk membayangkan bahwa Radin benar-benar berkata demikian kepada asisten rumah tangga yang seharusnya tidak perlu mengetahui apapun tentang kisah konyol mereka. Ia melirik sekali lagi, dan ternyata si Mbak masih berdiri ditempat sambil tertawa pelan.

"Mbak.."

"Mas Radin itu siapanya ibu?"

"Radin mahasiswa saya."

"ohhh, saya kira calon."

"calon apa?" Soraya bertanya sebal.

"calon presiden..rumah tangga ibu."

Sontak jawaban nyeleneh itu kembali mendapat pelototan dari si target yang terus digoda. Pada akhirnya, asisten rumah tangga tersebut undur diri sambil terus cekikikan. Ditempatnya duduk, Soraya sama sekali tidak marah. Dan juga tidak berusaha menampik. Selain karena semua pekerja yang ada di rumah sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri, candaan tersebut juga lumayan bisa sedikit menghibur kejenuhan.

Selama beberapa hari, Soraya pasti akan mendapat kiriman surat di jam yang sama. Kalau mau dihitung, mungkin ada sekitar lima benda serupa lainnya yang sengaja disimpan apik pada sebuah kotak persegi—yang terdapat didalam nakas laci kamar. Diraihnya amplop tersebut dari atas meja, kemudian si penerima membuka dan segera membaca apa isi yang tertuang untuk kali ini.

Ibu masih marah sama saya?
Jangan marah lagi :(
Semoga foto saya bisa menghibur..
Peringatan : jangan dibuang!

Peringatan : jangan dibuang!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya itu. Soraya berani bersumpah, ia bisa kejang jika tidak tertawa sekarang. Selembar surat yang dilengkapi dengan hasil cetak foto. Tidak salah. Itu adalah foto milik Radin yang mana wajah lucunya juga terpampang disana.

✔ I Fix You in a Case // Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang