Aku cepetin yaaaa hweueueue
🍭🍭🍭
31 oktober 2020
🍭🍭🍭
9 bulan kemudian..
Diberitakan bahwa seorang pemilik salah satu saham di perusahaan besar Indonesia meninggal dunia dengan segala kejanggalan yang menyertai. Tim kepolisian sementara diturunkan untuk menyelidiki lebih lanjut kasus tersebut. Beberapa oknum yang dicurigai kemungkinan besar akan dimintai keterangan juga. Jika ada keterlibatan dengan harta kekayaan, maka KPK pun akan diikutsertakan untuk menangani kasus.
Berdecak sudah lidah Radin, sembari menggeleng tak habis pikir. Semakin kesini, semakin tinggi pula tingkat kriminalitas diseluruh penjuru kota terutama kasus pembunuhan dan korupsi. Peraturan pemerintah seolah hanya omong kosong belaka yang tak benar-benar terjadi, karenanya banyak orang yang masih belum taat dengan hukum baik itu perdata maupun pidana.
Dari tiga orang lainnya, Sakha adalah yang paling sering berkomunikasi dengan Radin. Entah itu melalui aplikasi chatting, maupun telepon. Setidaknya ada momen satu kali dalam seminggu untuk mereka membahas beberapa topik yang terkait dengan bidang saat ini. Jelas, sebab Sakha takkan berhenti meneliti kejahatan sebelum benar-benar bisa memecahkan teka-teki yang ada didalamnya.
Mengesampingkan kasus yang masih dalam penanganan tersebut, KPK juga berencana untuk melakukan operasi tangkap tangan terhadap pejabat pemerintah daerah lain di Jakarta. Beberapa laporan yang masuk mengacu pada target utama penangkapan. Sehingga harus secepatnya diselesaikan oleh tim itu sendiri. Meledak sudah kepala Radin dibuatnya.
Ia terbangun malam hari, begitu melihat jam ternyata masih pukul satu. Dengan sangat hati-hati laki-laki itu beranjak dari tempat tidur, kemudian berjalan keluar kamar untuk melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda.
Dapur menjadi tempat satu-satunya yang dituju. Sebab kalau diruang tengah bisa saja membangunkan Soraya karena dua area tersebut hanya dipisah sekat tipis. Ditemani secangkir kopi hangat, Radin kembali berkutat dengan macbook miliknya. Terlalu asik hingga memakan waktu berjam-jam, tapi tidak sampai pagi. Karena ia sadar harus tetap ada disamping istrinya ketika pertama kali membuka mata.
"Radin,"
Meski dengan kedua mata terpejam, Radin dapat mendengar jelas suara Soraya yang memanggil namanya. Ia tak menjawab, hanya bergerak mendekat kemudian melingkarkan tangan mengelilingi perut besar sang istri dari belakang. Menandakan bahwa ia masih disana dan tidak pergi kemana-mana. Secara tidak langsung membuat Soraya merasa nyaman, juga aman.
Benar, Soraya tengah mengandung usia sembilan bulan sekarang. Perutnya cukup besar karena menurut hasil pemeriksaan rutin di rumah sakit, calon anak mereka kembar berjenis kelamin laki-laki. Mendengarnya saja sudah menyenangkan. Semua pasti bisa membayangkan bagaimana antusiasnya Radin sebagai calon ayah yang sekali proses langsung menghasilkan dua. Bangga bukan main.
Terkadang ia berubah menjadi suami yang terlalu posesif, protektor, dan lain sebagainya. Semua hal dilarang, semua hal dibatasi, demi bisa memastikan bahwa tidak ada hal yang tak diharapkan terjadi. Sampai gemas Soraya dibuatnya, bahkan waktu itu pernah merajuk karena terlalu banyak tidak boleh melakukan sesuatu.
"aku udah minta kak Medi kesini nanti, buat nemenin ibu dan bantu beresin barang apa aja yang mau dibawa." gumam Radin, tepat dibelakang telinga Soraya.
Mengingat bahwa usia kehamilan Soraya sudah melampaui perkiraan hari lahir, semua jadi serba diperhitungkan. Mereka berencana untuk tinggal di rumah orangtua Radin sementara waktu. Sekaligus berjaga-jaga manakala istrinya itu ingin melahirkan disaat ia sedang bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ I Fix You in a Case // Jung Jaehyun
Fanfictionmencintai seseorang yang sudah pernah menikah? tidak masalah. ⚠ Do Not Copy / Plagiarism ⚠ I Fix You in a Case © chojungjae, August 2020