021

1K 187 75
                                    

Now Playing : Me After You by Paul Kim

5 september 2020

🍭🍭🍭

Mengetahui kalau si bungsu mengalami masalah kesehatan dan harus melakukan pembedahan dibagian tangan kanannya, otomatis keluarga dengan setia mendampingi. Mama yang rela tidak bekerja, menemani Radin dari mulai masuk ruang rawat. Sementara yang lain tetap melakukan aktivitas seperti biasa, meskipun pasti akan langsung mengunjungi rumah sakit begitu waktu pulang kantor tiba.

Jadwal operasi Radin kebagian sore hari, karena dokter yang menangani harus menyelesaikan pertemuan dengan beberapa pasien terlebih dulu. Diluar ruang tindakan, mama ditemani oleh Medina dan Agra. Duduk pada kursi tunggu dan tak banyak bicara. Mereka terlihat serius, mungkin juga berdoa didalam hati demi keselamatan satu anggota keluarga yang sedang bertaruh nyawa dimeja operasi.

Pada deretan kursi yang lain, ada tiga laki-laki yang juga tengah menunggu. Siapa lagi kalau bukan Sakha, Bari dan Zafran. Ketiganya langsung bergegas ke rumah sakit begitu jam perkuliahan habis. Namun ternyata Radin sudah masuk ke kamar OK begitu mereka tiba.

Ckckck, Radin..kamu menyusahkan banyak orang.

"permisi, selamat sore."

Suara yang terdengar begitu lembut mengalihkan atensi semua orang yang ada disana. Senyum yang katanya seindah bunga mawar mengembang tatkala mama dan Medina menatap sedikit bingung, penuh tanya. Sementara teman-teman Radin tanpa sadar sudah menunjukkan ekspresi terkejut mereka masing-masing.

Mereka bukan tidak mengenali siapa yang baru saja tiba itu. Hanya saja, agak sedikit tidak terduga. Sakha refleks menjatuhkan rahang saat dilihatnya Soraya mencium tangan mama dan Medina bergantian usai menyebutkan identitas sebagai wali tingkat Radin. Ia baru menutup kembali mulut ketika lengannya disikut oleh Bari.

"silahkan duduk, bu." sambut mama super ramah. Begitupun Medina, walau terlihat ada gurat menelisik dari tatapan matanya.

Mendengar itu Soraya langsung tersenyum lagi, "panggil saya Soraya aja, mama Radin."

"waduh, saya gak enak. Gak apa-apa memangnya?"

Keramahan antar satu sama lain membuat situasi jadi lebih mudah terasa akrab. Soraya akhirnya duduk didekat mama dan Medina. Terlihat langsung membicarakan banyak hal meski dalam mode santai. Tidak perlu ditebak lagi topik apa yang mereka bahas saat itu.

"kalo Radin tau dia operasi ditungguin sama bu Raya, gue yakin palanya gede tuh anak." gumam Sakha, berbisik.

Bari dan Zafran jadi mengulum bibir menahan tawa.

"mau meninggoy, anjay." tambah Zafran.

"pake pelet apaan si Radin ya?" kali ini Bari bertanya. Disambung kikikan pelan ketiganya kemudian.

"satu bulan lebih sedikit, guys."

"apanya?"

Tersenyum tipis Bari ketika dua orang lainnya menatap penasaran. Tapi ia tidak menjawab, malah mengangguk sopan dengan fokus tertuju ke arah yang berlawanan. Begitu Sakha dan Zafran mengikuti arah fokus mata itu, ternyata sang wali tingkat tengah melihat kearah mereka. Lalu balas melakukan hal serupa super anggun.

"wow," desis Zafran. "pantesan Radin kayak mujaer keluar dari ember ya, cakep banget bosss bu Raya."

"istighfar, gan. Lo udah punya cewek. Masih cakepan kak Medi kemana-mana, btw." Sakha menginterupsi. Jelas membuat laki-laki berhidung mancung disebelahnya memicing jengah.

✔ I Fix You in a Case // Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang