"Ayah? Kok Gavin berubah jadi ayah? Apa ayah sama Gavin lagi bertukar jiwa kayak yang di drama itu? Wooah, pasti seru! Apalag.."Cup
"Selamat pagi sayang ayah.."
"Oh? Beneran ayah?"
"Yes baby, ini ayah. Bukan Gavin yang sedang bertukar jiwa atau sejenisnya itu. Jadi sekarang ayo bangun dan habisin sarapan buatan bunda cantik. Setuju?"
"Gavin mana Yah?"
"Loh? Kamu lupa sayang? Malam tadi kan Gavin sudah bilang kalau harus berangkat kerja pagi ini. Dan dia sudah berangkat tadi.."
"Ohh, kerja ke tempat yang seram itu ayah?"
"Iya, ke tempat yang banyak hantu sama monyetnya.."
"Tapi gimana kalau nanti Gavin makin jelek kayak monyet atau di takutin sama hantu nya ayah? Kan kasihan kalau Gavin takut sendiri begitu nanti!"
"Gak akan sayang, Gavin kan lebih seram dari hantu?"
"Oh iya, Gavin kan rajanya setan sama hantu kan ya Yah?"
Garendra mengangguk setuju , menistakan anak sendiri memang kepuasan sendiri bagi ayah dua anak itu.
"Gosok gigi dulu ya sayang. Ayah sudah siapin sikat gigi sama airnya, hangat kan?"
Marsha mengangguk semangat. Senang ayahnya menyiapkan semua keperluannya pagi ini, kan biasanya Gavin yang menyiapkan. Mulai dari air, baju, hingga menyisir rambut gadis itu.
Dan pagi ini, ayah melakukan semuanya untuk Marsha. Menyiapkan air hangat untuk ia mandi juga. Memilih baju yang nyaman untuk Marsha gunakan hari ini. Lalu menyisir rambut gadis itu meski kesulitan.
"Ayah, hari ini Marsha mau rambutnya di kepang setengah. Kepang dua dari depan terus kepang satu di belakang. Oke Yah?"
Garendra gelagapan sendiri, rambut yang di kepang saja ia belum yakin bentuknya bagaimana. Ini minta setengah lagi, lalu bagaimana cara membuat rambut itu tampak dua di depan dan satu di belakang. Astaga, soal matematika dari mana ini??
"Sayang, rambut digerai saja yaa? Sayang nya Ayah lebih cantik kalau rambutnya digerai begini lohh~"
"Marsha mau di kepang Ayah, kemarin kan sudah di gerai! Rambut Marsha bosan di gantung terus, hari ini mau di ikat, di kepang cantik. Marsha juga jadi lebih cantik kalau di kepang, mirip princess. Hihii.."
"Okee, Ayah coba dulu yaa.."
Garendra mulai menyisir rambut si mungil itu sambil memperhatikan video Youtube yang menampilkan cara mengepang rambut setengah, dengan dua kepang di depan dan satu di belakang. Sesuai permintaan si tuan putri.
Garendra masih mencoba mengepang rambut Marsha. Mengambil sebagian rambut bagian depan lalu membagi menjadi tiga bagian yang sama. Mengepang secara berganti, tapi rambut halus itu malah lepas dari peganganya.
Garendra pun mencoba memegang kuat rambut Marsha, menarik kuat hingga tak sadar Marsha meringis kesakitan.
"Ayah, pelan-pelan.. Sakiit.."
"Astaga, maaf sayang. Tahan sedikit lagi yaa?"
Marsha mengangguk dan Garendra melanjutkan perkerjaannya. Kali ini dengan pelan dan lembut. Mengepang kembali rambut Marsha, menjalin tiga bagian rambut yang sudah ia bagi.
Selesai satu bagian kanan, Garendra menatap hasil tangannya dengan bingung. Kenapa kepangan itu tampak berantakan? Ada yang kendor, ada yang terlihat saling melilit. Dan apa itu? Kenapa malah terlihat seperti rambut yang dililit atau diputar-putar bukan di kepang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hei, nona absurd!
Fiksi Remajaini hanya cerita tentang Marsha, si gadis mungil dengan 'bapak' posesifnya. Marsha tidak peduli apapun asal Gavin ada bersamanya. Marsha tidak peduli diejek manja, gadis aneh atau apapun itu asal Gavin tetap disampingnya. Dan Gavin, si 'bapak' pos...