Warning!!!
Karena si gadis absurd sudah menikah dengan pawangnya.... Jadi bahasa ketikan saya mungkin akan lebih mengarah ke dewasa gitu tapi gak sampe dewasa kok.... ^•^
Harap maklum dan jangan lupa tinggalkan jejak bestieeee 🙆🏼♀️🙆🏼♀️****
Marsha merasa tidurnya terusik begitu merasakan basah di wajahnya. Sesuatu yang kenyal dan basah terasa menempel disana.
"Uuuhhh, ini yupi siapa di pipi Marsha..~~"
"Yupi nya Gavin, kenapa hem?"
"Ugghh, lengket Gavin..~~"
"Ayo bangun dulu istri ku.."
Mata Marsha langsung terbuka lebar begitu mendengar kata istri. Ini beneran dia udah sah menjadi istri Gavin??
"Gavin?"
"Hem? Kenapa sayang? Kamu lapar?"
"Iyaa, ehh bukan itu! Marsha sekarang sudah jadi istri Gavin?"
"Iyaa, kan kemarin sudah sah di depan pendeta"
"Tapi Gavin, Marsha belum lulus sekolah memasak. Apa sudah boleh menikah?-
"Oh!! Apa Marsha jadi istri magang dulu begitu? Setelah lulus memasak baru jadi istri tetap.. Gavin mau nunggu Marsha selesai magang kan??"
"Astagaa.. Ayo bangun dulu, mandi terus sarapan. Nanti Gavin jelasin pertanyaan kamu itu. Oke??"
"Ugghh, Marsha lelah Gavin. Tangan Marsha pegal, kaki juga, pokoknya semuanya pegal..~"
Gavin malah tersenyum lalu menarik si mungil untuk ia pangku. Memeluk gadisnya itu sembari mengusap pinggangnya.
Mungkin efek pesta pernikahan mereka kemarin membuat gadisnya itu kelelahan. Bukan karena Gavin loh..
Menyalami para tamu sambil berkeliling, belum lagi si mungil melakukan pertunjukan dance dengan Shinta, Anna, Gabriel dan Leo. Kelima orang dewasa itu dengan tak tau malunya menari di depan para tamu. Namun cukup menghibur meski tidak sebagus yang dibayangkan.
"Mandi dulu yaa? Gavin sudah siapin air hangat, biar nanti sakitnya hilang. Oke sayang?"
"Tapi mandiin yaa? Kata Abang Nathan mandi sama pasangan itu seru! Nanti bisa main terus bisa bikin Gavin gak selingkuh.."
Ingatkan Gavin untuk menghajar mulut abangnya itu nanti.
"Gavin sudah mandi sayang, kamu mandi sendiri aja yaa? Gavin temanin.."
Marsha akhirnya mengangguk dengan bibir cemberutnya membuat Gavin tak tahan untuk melumat bibir itu. Hitung-hitung ciuman pagi untuk hari pertama mereka sebagai suami-istri.
Gavin melepaskan ciuman mereka dengan pelan. Menatap wajah memerah Marsha dengan bibir bengkaknya.
"Ugghh, Gavin jangan cium Marsha kayak gitu.. Perut Marsha jadinya sesak terus Marsha deg-deg an terus jadi pengen cium Gavin terus terus.."
Gavin hanya terkekeh lalu mengangkat si mungil untuk ia bawa ke kamar mandi.
Selesai mandi dan sarapan, Gavin dan Marsha kembali masuk ke dalam kamar. Rencananya Marsha mau menonton episode We Bare Bears yang terlewat kemarin.
Menyalakan televisi dan mengambil posisi nyaman di karpet bulu dengan Marsha yang bersandar di pelukan Gavin. Dan Gavin bersandar di pinggiran kasur mereka. Pasangan baru itu menikmati tayangan di depan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hei, nona absurd!
Fiksi Remajaini hanya cerita tentang Marsha, si gadis mungil dengan 'bapak' posesifnya. Marsha tidak peduli apapun asal Gavin ada bersamanya. Marsha tidak peduli diejek manja, gadis aneh atau apapun itu asal Gavin tetap disampingnya. Dan Gavin, si 'bapak' pos...