Gavin Kok Gitu??!

1.1K 132 24
                                    

Marsha kembali merengut kesal pagi ini, karena lagi-lagi ia di tinggal Gavin. Gavin menjadi manusia paling sibuk setelah menjadi mahasiswa.

Pagi hingga malam kerjaan hanya belajar saja. Pagi-pagi sudah berangkat ke kampus hingga sore. Sepulang dari kampus, Gavin masih sering belajar di rumah hingga malam. Dan itu membuat Marsha merasa di abaikan, tak diperhatikan lagi. Dan Marsha tak suka itu.

"Bunda? Gavin sudah pergi?"

"Sudah, ada ujian katanya pagi ini. Kamu mau sarapan apa sayang?"

"Huh!! Tidak ujian pun Gavin berangkat pagi terus! Sebeell"

"Ya kan biar Gavin bisa cepat lulusnya sayang. Sarapan bubur buah mau?"

"Mau bunda!!"

Semudah itu memang mengalihkan mood Marsha. Tawari makanan, pasti semangat lagi.

Serena tersenyum dan  mengusap kepala Marsha sayang. Lalu menyiapkan smootish buah dengan campuran oat dan madu untuk Marsha.

Marsha sangat menyukai menu itu. Katanya seperti ada yang toko buah di perutnya. Banyak buah dan segar.

"Marsha gambar udah banyak sayang? Udah bisa disetor ke tante Ami?"

"Huh? Belum bunda, Marsha belum selesai gambarnya. Heemm, ada tiga lagi belum Marsha kasih warna. Besok terus besoknya lagi aja ya kasih ke tante Ami? Boleh kan bunda?"

"Ya boleh dong sayang, kapan-kapan juga boleh itu. Jangan dipaksain dan jangan kelelahan ya sayangnya bunda?"

"Hihi, oke bunda"

Marsha semakin menekuni dunia gambarnya. Menggambar baju dan memberi warna sesuka hati membuat gadis itu sangat rajin menggambar. Marsha menggambar semua jenis pakaian. Mulai dari celana, rok, kemeja, baju kaos, jaket hingga gaun. Karena Gavin menyuruhnya menggambar apa saja yang berhubungan dengan pakaian. Jadi Marsha menggambar nya, membuat desainnya dan memberi warna.

Setelah selesai akan disetor ke tante Ami. Lalu tante Ami akan menyulap gambar itu jadi pakaian. Lalu Marsha akan di bayar per gambar yang dipakai tante Ami. Benar-benar menyenangkan untuk Marsha.

"Bunda, Marsha pergi dulu yaa.. Doakan biar Marsha selamat di perjalanan dan  bisa bertemu dengan apa yang Marsha cari. Terus doain juga biar Marsha ketemu banyak abang-abang tampan nanti, hihii.."

"Kamu tuh yaa, cepat sekali kalau urusan abang tampan... Kamu hati-hati yaa sayang. Jangan bandel, jangan genit-genit dan jangan nyusahin Daniel. Okee?"

"Oke bunda, Marsha akan jadi anak baik terus.. Tapi Marsha gak janji loh gak genit-genit, nanti kalau ada abang tampan kan Marsha gak bisa diam aja bundaa.."

"Iya iyaa, terserah kamu.. Udah sana, Daniel udah nungguin tuh!"

"Iyaa bunda, Marsha berangkat yaa. Muaahh.."

Marsha berlari menuju mobil Daniel yang terparkir di depan gerbang rumah Gavin.

Jadi karena Gavin berangkat duluan pagi ini dan Marsha sangat ingin ke kampus hari ini. Ia kan rindu dengan abang-abang mahasiswa tampan disana.

Apalagi di gedung belajarnya si kembar. Marsha paling betah disana, banyak abang-abang tampan nya. Meski banyakan yang terlihat sangar gitu, tapi Marsha tetap suka. Pokoknya untuk Marsha yang penting tampan dulu, urusan lain belakangan.

Beda kalau di gedung belajarnya Gavin. Marsha suka kesal kalau disana. Meski ada abang tampannya juga, tapi Marsha tidak suka dengan gadis-gadis disana. Mereka tampak cantik dan suka melirik-lirik Gavin. Kan Marsha kesal!

Hei, nona absurd!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang