"Mereka mau kesini?"
Mirae mengangguk menanggapi, masih mengelilingi butik bersama Jaemin mencoba membantu lelaki itu mencari apa yang dia ingin.
Jaemin mengerucutkan bibirnya ke samping, daripada mencari apa yang ingin ia beli, ia malah lebih fokus kepada Mirae. "Kita kabur, yuk."
Mendengar perkataan Jaemin, Mirae sontak menghentikan langkahnya. Memandang bingung kepada lelaki di hadapannya.
"Mana sempat."
Keduanya sontak menoleh ke arah sumber suara, mendapati Renjun sudah melangkah mendekat bersama dengan yang lain di belakang.
"Wah, kau lupa dengan kami?" Renjun menatap Jaemin tak percaya.
Jaemin menggelengkan kepala, lantas mengelak, "Bukan begitu."
"Semenjak kenal dengan Mirae kau tidak memperdulikanku lagi? Begitu? Kau tahu sudah berapa tahun kita hidup bersama?" Jeno maju, ikut menyahut.
"Aish, bukan begitu." Jaemin masih saja mengelak, sedetik kemudian kedua alisnya tertaut menatap Jeno. "Kau juga tidak memperdulikanku semenjak pacaran dengan Ah Reum?"
Mendengar perkataan Jaemin membuat Jeno membuka mulut tak percaya. Mengerjap beberapa kali sebelum kembali menyahut tidak terima. "Siapa yang bilang aku pacaran dengan gadis itu? Yang benar saja. Kapan aku tidak memperdulikanmu?"
"Kalian berdua ini apa bedanya, sih?" Renjun menatap keduanya bergantian, heran sendiri dengan kelakuan kedua temannya.
Di sana, Chenle dan Jisung mengendap-endap mundur, keluar dari kerumunan teman-temannya bahkan keluar dari butik dimana tempat Jaemin dan Mirae duluan berada di sana tanpa ada yang menyadari.
"Kalian ini, malah berdebat." Jiseok yang sedari tadi memperhatikan menghela napas jengah, pandangannya mengedar ke sekeliling. "Diliatin orang nanti, tuh."
"Kita kan artis, makanya diliatin."
Mereka berempat sontak menoleh kepada Renjun yang berbicara tanpa adanya rasa berdosa. Mirae hanya menggelengkan kepalanya, memijat pelipis sekilas. Entah kenapa orang-orang ini jadi senang berdebat macam ini.
"Ellen mana?" tanya Mirae pada akhirnya.
"Langsung pergi tadi."
"Jisung dan Chenle tadi keluar, aku mau cari mereka saja." Mirae kemudian langsung melangkahkan kakinya meninggalkan empat orang lelaki itu di dalam butik sana. Biarkan saja lah mereka.
Lagipula ada pamannya disana, pikir Mirae.
Begitu keluar dari butik, Mirae mengedarkan pandangan. Mencoba mencari keberadaan Jisung dan Chenle di antara para wisatawan yang masih saja ramai. Ia menyingkap rambutnya ke belakang. "Duh, kalau kalian hilang bagaimana?"
Ia lantas berbelok dan mengambil langkah, masih dengan pandangan yang menyisir keramaian harap-harap menemukan kedua anak itu diantara para wisatawan. Mereka pergi sangat cepat.
Mirae tiba-tiba saja menghentikan langkah merasakan dentingan ponsel di tangannya. Perhatiannya beralih kepada dua ponsel yang ia genggam. Dia lupa mengembalikan ponsel Jaemin setelah lelaki itu meminta Mirae mengambil gambarnya di tengah jalan. Tidak waras memang.
Ponselnya tidak ada apapun, Mirae kemudian beralih kepada ponsel Jaemin. Benar, ada notifikasi dari ponsel itu. Mirae menautkan kedua alisnya, tangannya bergerak hendak membuka notifikasi pesan tersebut. Namun, sedetik kemudian ia menggeleng pelan mengurungkan niatnya. "Tidak, tidak sopan," gumamnya kemudian menutup kembali layar ponsel tersebut dan mengalihkan pandangan mencari kedua anak hilang tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex Manager ✔✔
Fanfiction[Sequel of Manager || NCT Dream] ___ Choi Mirae melanjutkan kembali kehidupannya sebagai Choi Rachel di negaranya setelah dengan berat hati meninggalkan Seoul dan pekerjaannya sebagai manager. Completed ✔