Jiseok memberhentikan mobilnya di depan sebuah minimarket. Ia melepaskan seatbelt nya sebelum menatap kepada Jaemin di sampingnya bergantian dengan dengan Renjun dan Jeno yang duduk di belakang. "Aku keluar sebentar."
Ketiga lelaki itu hanya mengangguk merespon, membiarkan managernya yang satu itu turun dari mobil dan melangkah menjauh, masuk ke dalam minimarket yang mereka singgahi.
Sebenarnya, tidak biasanya suasana mobil yang diisi mereka bertuga ini tampak sepi seperti ini. Jaemin dan Renjun mengambil kesempatan untuk mengecek ponsel mereka sementara Jeno mengalihkan pandangan keluar jendela mobil, memandangi kegelapan malam yang hanya mendapat cahaya dari lampu minimarket di dekat mobil mereka terparkir.
Sesaat kemudian lelaki itu mengernyit sembari menyipitkan mata begitu netranya mendapati seorang gadis bersurai legam yang dikucir satu ke belakang baru saja keluar dari minimarket tersebut. Jeno lantas bergerak cepat mengenakan topi dan maskernya dan langsung turun begitu saja dari mobil.
Renjun tersentak kaget, begitu pula Jaemin yang langsung memandangi Jeno yang melangkah menghampiri gadis tersebut tanpa berkata apapun.
"Itu mujigae, kan?" Renjun menyipitkan matanya, mencoba menerawang keluar kaca mobil melihat siapa gadis yang dihampiri Jeno.
"Iya, Kim Ah Reum." Jaemin memandang ke arah yang sama, mengangguk pelan memperhatikan kedua orang itu dari dalam mobil. Tak lama kemudian netranya membulat sempurna begitu ia melihat Jeno menarik lengan Ah Reum dan pergi menjauh dari minimarket.
Renjun pun berekspresi sama menyaksikannya. "Lho? Mau kemana anak itu?"
"Jeno makin berani, ya." Jaemin bersuara, menghela napas tak percaya.
Sementara Renjun di belakangnya menggeleng pelan, memilih untuk mengembalikan posisi duduknya dengan benar. "Apa dia tidak sadar mencoba menempatkan gadis itu dalam bahaya lagi?"
Mendengar perkataan Renjun membuat Jaemin lantas menoleh ke belakang dengan kedua alis yang terangkat ke atas. "Bagaimana?"
Lelaki itu menatap Jaemin, sebelah alisnya terangkat. "Jangan-jangan kau masih tidak paham yang terjadi berbulan-bulan lalu? Kau tidak tahu apa yang dilakukan sassaeng nya Jeno?"
Jaemin mengembalikan posisi duduknya. Matanya menatap ke arah tempat Jeno dan Ah Reum tadi berdiri disana. Tampak memikirkan perkataan Renjin barusan.
Dia tahu, Jaemin tahu benar apa yang terjadi. Jeno juga bercerita padanya. Hanya saja, apa memang separah ini resiko dari pekerjaan mereka? Tidakkah karena faktor lain juga?
Lelaki itu menghela pelan, makin lama makin bikin pusing juga kalau dipikirkan.
Tak lama pintu mobil kembali terbuka. Choi Jiseok masuk sembari meletakkan kantung plastik berwarna putih ke samping Renjun.
Lelaki paruh baya itu kemudian membenarkan posisi duduk dan memasang kembali seatbelt nya. "Kata Jeno dia ada urusan mendadak, kita duluan saja."
Mendengar itu membuat Jaemin dan Renjun saling pandang. Heran. Namun, hanya memilih untuk diam dan mengiyakan seolah tidak terjadi apapun.
***
Mirae menghela pelan, suara haknya yang terdengar saat ia melangkah mengisi koridor yang tampak sepi. Setelah berhenti pun, dia tidak tahu kalau ternyata dirinya masih memiliki akses untuk masuk ke dalam kantor agensi. Dirinya pun tak tahu entah kenapa mau saja mengikuti Jaemin untuk bertemu disini.
Padahal dirinya sedang malas bertemu member lain yang ramai sekali itu.
Langkah Mirae terhenti seketika dengan netra yang menatap lurus ke depan tatkala mendapati Lee Haechan yang tengah berlari diiringi tawanya yang terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex Manager ✔✔
Fanfiction[Sequel of Manager || NCT Dream] ___ Choi Mirae melanjutkan kembali kehidupannya sebagai Choi Rachel di negaranya setelah dengan berat hati meninggalkan Seoul dan pekerjaannya sebagai manager. Completed ✔