"Mereka berangkat lebih cepat dari yang kukira."
Jaemin meletakkan ponselnya setelah membalas pesan dari Jeno ke atas meja sebelum menyantap makan malam yang baru saja disajikan oleh pelayan restaurant yang mereka berdua kunjungi sekarang. Setelah menuruti Jaemin berjalan-jalan di sekitaran kota Amsterdam, mengambil banyak foto, juga berbelanja beberapa jajanan yang mereka temui di jalan.
Mirae menatap menaikkan kedua alisnya, "Mereka semua?"
"Jeno, Jisung, dan Jiseok hyung."
"Bisa buat sub-unit grup kalian lagi itu." Mirae langsung menyeletuk asal sembari menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, yang sontak mengundang kekehan dari Na Jaemin.
"Akan ku ajukan saranmu ke agensi," kata Jaemin masih tertawa kecil. Membayangkan bagaimana paman Mirae kalau nanti betulan menjadi anggota —kalau manager Nam, mungkin masih bisa dimaklumi.
"Renjun dan Chenle bagaimana?" Mirae kembali bertanya menatap Jaemin yang duduk tepat di hadapannya.
"Mereka pulang ke tempat asal."
Mirae mengangguk-angguk paham, kembali menikmati makanan di hadapannya sebelum kembali bersuara, "Kalau Haechan?"
"Sibuk dengan sub-unit lain," jawab Jaemin setelah menelan makanan di mulutnya.
Mirae kembali mengangguk, "Kalau Mark?"
"Sibuknya sama seperti Haechan."
"Kalau Jaemin?"
Yang dimaksud terdiam, menelan makanan dalam mulutnya dan menatap lama ke arah Mirae yang juga menatapnya dengan tatapan yang, ntahlah, Jaemin tidak tahu. Ia menghela, perasaan tadi kepala Mirae tidak terbentur dimanapun kok. Terbentur melihat mantan dengan perempuan lain, iya. Lantas mengulas senyum tipis sebelum kembali menjawab, "Aku tidak tau kemana dia."
"Lalu yang di depanku ini siapa?" Mirae menatap Jaemin dengan sebelah alisnya yang terangkat, ntah percakapan bodoh macam apalagi yang akan ia mulai dengan lelaki di hadapannya ini.
"Nana."
Mirae menelan makanan di mulutnya, menatap Jaemin lama sebelum melepaskan tawanya sedetik kemudian, "Apaan itu?"
Jaemin pun menatap heran Mirae yang sedang tertawa. Ia tidak merasa aneh dengan nama itu, malahan banyak yang menyukainya. Lantas menaikkan sebelah alis dan berucap heran, "Ada yang salah?"
"Tidak."
Tambah menatap heran, Jaemin mengidikkan bahu kemudian dan ikut tertawa bersama Mirae walau tidak tahu apa yang ditertawakan —tapi ya sudahlah.
"Nana," Jaemin menatap begitu Mirae kembali mengucapkan namanya —nama panggilannya. Sebelum Mirae terkekeh dan kembali meloloskan kalimat, "Lucu juga."
"Yang punya nama lebih lucu, nih." Jaemin berucap sembari menangkupkan wajahnya pada kedua telapak tangan.
"Stop it," sergah Mirae tiba-tiba, "Jangan coba-coba aegyo di depanku."
Mendengar ucapan Mirae membuat lelaki di hadapannya menurunkan kembali tangan dan bersikap normal sembari tertawa kecil. Benar, bukannya gemas Mirae malah akan menamparnya jika aegyo di hadapannya, terlebih di tempat umum begini, memang hanya Jisung yang bisa seperti itu di hadapan Mirae.
"Lain kali saja," ucap Jaemin kemudian.
"Aku kangen Jisung." Mirae menangkupkan dagu pada telapak tangan yang ia tumpukan ke meja di hadapannya, "Ah Reum juga."
"Aku?"
"Hm?" Mirae langsung menatap dengan sebelah alis yang terangkat, berpikir sejenak sebelum menyahut, "Iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex Manager ✔✔
Fanfiction[Sequel of Manager || NCT Dream] ___ Choi Mirae melanjutkan kembali kehidupannya sebagai Choi Rachel di negaranya setelah dengan berat hati meninggalkan Seoul dan pekerjaannya sebagai manager. Completed ✔