Mirae menghela pelan menutup laptop di hadapannya, meregangkan tubuh sebelum tangan kirinya terangkat menutup mulutnya yang menguap. Ia menggelengkan kepala, harus benar-benar langsung tidur setelah ini.
"Ah, kerjaan ini tidak terlalu buruk." Ia bergumam kemudian.
Sesaat perhatiannya teralihkan begitu telinganya menangkap suara ketukan pintu kamarnya yang terdengar sangat jelas. Lantas membuatnya bangkit dari kursi dan melangkah ke arah pintu.
Tatkala membuka pintu, ia sudah menduga kalau itu adalah Choi Anna. Mana mungkin orang lain mengetuk pintu kamarnya tengah malam begini selain orang yang tinggal satu atap dengannya.
Baru saja Mirae menampakkan diri dari balik pintu yang terbuka, Anna sudah langsung mengangkat ponselnya. Menghadapkan layar ponselnya tepat di depan wajah Mirae, membuat Mirae menautkan alis heran menatap layar ponsel milik Anna yang menampilkan sebuah roomchat disana.
"Kau memberikan nomor ponselku tanpa izin?" Anna menurunkan kembali ponselnya, netra birunya bersipandang dengan Mirae yang masih menatap keheranan.
"Ngapain aku memberikan kontakmu pada orang itu? Yang benar saja, apa itu penting?"
"Hanya kau orang di dekatnya yang punya nomorku, lantas siapa?" Gadis di hadapan Mirae itu masih bersikeras.
"Sassaeng kali," ucap Mirae asal, "yang jelas bukan aku, jangan asal begitu dong. Memang kenapa sih dengan nomormu? Kau artis juga bukan."
"Ya, masalahnya... Ck." Ia mendecak, memilih untuk tak melanjutkan kalimatnya. Percuma menjelaskan, Mirae tak akan mengerti dan tak akan pernah punya niat untuk mengerti. Sesaat menghela pelan. "Kerjaanmu sudah selesai?"
"Sudah."
"Temanmu menunggu di bawah." Lantas, gadis bersurai cokelat itu langsung berbalik dan melangkah menuruni tangga.
Meninggalkan Mirae yang masih kebingungan. "Siapa temanku?" gumamnya sebelum keluar dan menutup rapat pintu kamarnya.
Kakinya melangkah menuruni anak tangga sedikit terburu-buru hingga sampai ke ruang tengah. Dimana ia mendapati Kim Ah Reum dan Choi Anna yang disana.
Lagi-lagi Mirae keheranan mendapati anak itu sudah berada di dalam rumahnya malam-malam begini. Ia kemudian mendekat, mendaratkan diri pada sofa lain disana. "Kau memang suka berkeliaran malam hari ya?" ucapnya langsung, menatap Kim Ah Reum.
"Tidak juga." Gadis itu mengidikkan bahu membalas.
Sementara Anna sudah bangkit kembali dari duduknya. Mirae sudah turun, jadi dia berniat untuk masuk kembali ke dalam kamarnya tanpa mengucapkan apapun lagi.
"Aku sendirian di rumah, ya sudah aku kesini." Ah Reum menyenderkan tubuhnya, menoleh kepada Mirae. "Kenapa? Mengganggu ya?"
"Iya, aku sudah berencana untuk tidur padahal."
Mendengar itu membuat Ah Reum tertawa kecil. Mirae terlalu jujur... pikirnya. Gadis itu lantas kembali membuka mulut. "Ya sudah, usir aku."
"Aku tidak sejahat itu, ya." Mirae langsung berdiri dari duduknya. "Menginap saja disini," katanya kemudian. "Ayo, ke atas aja." Ia kembali berucap sembari melangkah naik kembali menuju tangga.
Dapat ia dengar Kim Ah Reum juga menyusulnya di belakang. Tatkala membuka pintu kamar, dapat ia dengar gadis di belakangnya itu bersuara.
"Tidur bareng gitu?"
Mirae terdiam, ia berbalik menatap Kim Ah Reum sejenak. "Ya iyalah, masa aku membiarkanmu tidur di sofa bawah," jawabnya kemudian mendaratkan diri di atas kasur. "Kenapa? Kau tidak bisa berbagi tempat tidur dengan orang lain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex Manager ✔✔
Fanfiction[Sequel of Manager || NCT Dream] ___ Choi Mirae melanjutkan kembali kehidupannya sebagai Choi Rachel di negaranya setelah dengan berat hati meninggalkan Seoul dan pekerjaannya sebagai manager. Completed ✔