35-Time

1.4K 273 18
                                    

Menghentikan langkah tatkala perhatiannya teralihkan pada pintu ruangan yang sedikit terbuka, Mirae bergerak melangkah mendekat, penasaran, tangannya bergerak membuka pintu tersebut lebih lebar. Mendapati seorang wanita di sisi ruangan duduk di atas sofa dengan netra terfokus pada dua ponsel di genggamannya menyedot atensi Mirae.

Kedua alis Mirae tertaut, memperhatikan ponsel di genggaman wanita di dalam ruangan itu. Raut wajahnya berubah seketika, buru-buru ia melangkah masuk hingga tanpa sadar menutup pintu secara kasar. Mirae mempercepat langkah mendekat, membuat seseorang yang diperhatikan tersetak kaget melihat kehadiran Mirae yang baru dia sadari tiba-tiba.

Gadis itu mengerjap sekali begitu Mirae merebut ponsel di tangan kanannya, namun sesaat berusaha bersikap tenang. Menatap Mirae tanpa dosa.

Mirae kini mengamati ponsel di tangannya, tatapannya berubah tajam menatap gadis di hadapannya. Lantas beralih kepada tanda pengenal yang tergantung pada leher gadis itu. Berusaha menahan kesal mengetahui gadis di hadapannya ini adalah seorang staff, Mirae menahan napas dan membuka mulut bersuara.  "Ngapain buka-buka ponsel Jaemin? Han Jina -ssi? "

Gadis bernama Han Jina itu hanya diam membeku, menatap Mirae yang sadar bahwa sang lawan tengah mencoba untuk tetap tenang tidak merasa terintimidasi.

"Kau siapa berani buka-buka ponsel Jaemin? Keluarga? Oh, tentu bukan." Mirae bersuara dengan nada setengah mati menahan kesal. "Pacar Jaemin?" Ia memandang meremehkan, kembali melirik tanda pengenal Han Jina. "Beda kasta," lanjutnya, "cocok kau dengan Jaemin?"

Han Jina sontak bangkit dari duduknya, gadis bersurai legam sebahu itu menatap Mirae tak terima. "Kau tau apa sih memangnya?"

Tidak memperdulikan, Mirae lantas menarik ponsel lain pada genggaman gadis itu. Han Jina mencoba meraihnya kembali, namun tentu Mirae dapat menghindarinya. Jemarinya bergerak di atas layar ponsel Han Jina.

Ia mengerjap dengan netra yang membulat tatkala jarinya masih sibuk menggulir layar ponsel. Mendapati banyak sekali file disana berisi data-data pribadi dan privasi Na Jaemin
Ah, tidak hanya Jaemin, ada milik member lain juga ia temukan disana.

Masih menahan jengkel, Mirae melmparkan tatapan tajamnya pada Han Jina. "Kenapa aku harus berurusan dengan sassaeng tidak jelas sejenis kalian lagi sih?"

Han Jina mencoba meraih ponselnya kembali, namun Mirae tak membiarkan. Mirae tak mungkin membiarkan manusia ini lepas. Ingin rasanya langsung membawa wanita satu itu langsung untuk diproses, namun juga penasaran. Ia kemudian menghela pelan. "Ngapain sih ngusik urusan pribadi mereka? Kalian ini kelainan ya?"

"Apa pedulimu?" Han Jina membalas.

"Mau cari perhatian mereka atau bagaimana deh? Apa kalian sepengangguran itu melakukan hal tidak berguna begini?"

Kelihatannya Han Jina tidak benar-benar mendengarkan perkataan Mirae. Gadis itu malah menatap Mirae curiga. "Kau pacarnya Na Jaemin kan?" Ia berujar sok tahu, menatap Mirae tanpa dosa sama sekali. "Maaf, tapi Nana kami terlalu baik untuk perempuan sepertimu."

Ewh menggelikan.

Mirae merinding mendengar gadis di hadapannya ini berbicara hal menggelikan seperti itu. Lantas langsung menyela cepat. "Bukan, pacarku Doyoung sama Mark," katanya, "mungkin nambah Winwin."

"Cewek sinting."

Dikatai seperti itu Mirae mendelik tak suka. "Heh, ngaca!"

"Rachel, ada apa?"

Perhatian kedua wanita itu teralihkan, mendapati Jiseok dan Taeyong di ambang pintu. Mungkin mereka mendengar keributan. Jiseok lantas melangkah masuk sementara Lee Taeyong terdiam di ambang pintu.

Ex Manager ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang