27-Job

1.6K 292 36
                                    

Tatkala membuka perlahan pintu ruang latihan, suara musik langsung menyambut telinga Jaemin. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mendapati seorang lelaki seusianya tengah berlatih menari mengikuti beat lagu yang memenuhi seisi ruangan.

"Shotaro, kau sendiri?" tanya Jaemin dengan kedua alis yang terangkat sembari menutup kembali pintu ruangan tersebut.

Lelaki yang disebut Shotaro itu lantas langsung menghentikan gerakannya. "Oh, Jaemin." Ia bersuara sembari berbalik dan bergerak mematikan musik dari speaker sebelum kembali menatap Jaemin yang baru saja masuk. "Iya, sendiri. Ada apa?"

"Tidak ada." Jaemin menggeleng pelan. "Mengunjungimu saja," lanjutnya.

Mendengar jawaban Jaemin membuat Shotaro mengernyitkan alis heran, lantas tersenyum lucu. "Apa-apaan deh, aneh sekali."

"Kau sudah dikonfirmasi untuk member tahun depan." Jaemin kembali bersuara, mencoba untuk sesantai mungkin di depan Shotaro. Mengidikkan bahu, ia kembali melanjutkan sembari mengulas senyum. "Kupikir kita harus mengakrabkan diri."

Tak melepas senyumnya, Shotaro mengangguk mengerti. Jujur saja keduanya masih agak canggung untuk berkomunikasi. Sebab itu, Jaemin menghampiri berhubung teman-temannya yang lain menghilang entah kemana meninggalkan dirinya.

Mengedarkan kembali pandangan ke sekeliling ruangan, dimana hanya ada mereka berdua di dalam sana, Jaemin kemudian menghela pelan sebelum mendudukkan diri di atas lantai ruang latihan. Menolehkan kepala, ia memandangi dirinya sendiri melalui kaca ruang latihan.

"Wah, aku keren juga pakai rambut hitam." Ia bergumam, masih memandangi dirinya seusai berganti warna rambut tadi. Setelah menyiapkan diri untuk mendengar omelan stylist nanti tentunya.

Suara kekehan Shotaro terdengar. Lelaki itu ikut mendudukkan diri di depan Jaemin. Sekiranya ia juga butuh istirahat setelah beberapa jam latihan. "Kau tidak ada jadwal gitu?"

"Baru selesai latihan," jawab Jaemin, mengembalikan pandangan pada lawan bicaranya. "Dan kosong sampai satu jam ke depan."

Shotaro mengangguk paham. Sesekali sembari menyeka keringat yang menetes pada pelipis. Ia menumpukan kedua tangannya di belakangnya.

Kedua lelaki itu sontak menoleh bersamaan mendengar suara pintu yang terbuka, mendapati Lee Jeno yang muncul setelahnya. Menatap kedua orang di dalam ruangan bergantian.

"Hai, Shotaro," sapanya sembari melemparkan senyum dari ambang pintu.

Shotaro mengangkat tangan, melambai kecil membalas sapaan Jeno masih dengan senyum lucu yang tak luntur.

Sesaat kemudian Jeno kembali memusatkan atensi pada Jaemin yang masih menatapanya tanpa arti. Mengangkat kedua alis lantas membuka mulut. "Kau lihat ponselku tidak?"

Mendengar pertanyaan Jeno membuat Jaemin mengerutkan alis, tampak berpikir sejenak sebelum kembali menatap sang lawan bicara. "Dititipkan pada staff di ruang latihan tadi, kan?"

"Oh, begitu." Jeno menggumam, lantas mengulas senyum. "Baiklah, terima kasih."

"Kau mau kemana?" suara Jaemin menghentikan langkah Jeno yang hendak berbalik pergi.

"Ada janji dengan Kim Ah Reum," jawab Jeno cepat sembari menutup kembali pintu ruangan.

"Pacaran teroosss."

Jaemin menggeleng tak percaya. Akhir-akhir ini Jeno sering keluar, seperti tidak bisa kalau sehari saja tidak bertemu gadis itu semenjak hubungan mereka menjadi lebih dekat. Bukan apa, hanya saja -

"Ternyata Jeno punya kekasih, ya?" Shotaro bersuara, bertanya dengan sebelah alis terangkat.

Jaemin menggeleng menjawab. "Tidak, aku hanya menggodanya."

Ex Manager ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang