30-Beat

1.6K 292 70
                                    

"Kau tidak takut berjalan-jalan denganku seperti ini?" Mirae yang berjalan beriringan dengan Jaemin di sampingnya itu lantas bersuara, membuka kesenyapan diantara mereka.

"Tidak, aku sudah mencobanya kok." Lelaki itu menjawab tanpa menoleh, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana sembar lanjut berjalan menikmati angin malam menerpa wajah yang tertutup oleh masker.

"Ohya? Dengan siapa?"

"Denganmu ini."

Mencebik kesal, Mirae kemudian melanjutkan langkah malas sementara Na Jaemin tertawa puas.

"Dengan Kim Ji In," jawabnya memeperjelas kemudian menoleh pada gadis di sampingnya, "kau tau?" Ia menurunkan masker yang dikenakannya.

Mirae tampak berpikir sejenak, mencoba mencari nama Kim Ji In dalam kepalanya. Sepertinya tidak asing, tapi gadis itu kemudian menggeleng pelan sembari mengidikkan bahu. "Tidak."

"Dia lawan mainku di web drama yang tayang beberapa bulan lalu."

Menautkan alis menatap Jaemin, Mirae lantas berucap ragu, "how to hate you?"

"Kau tahu itu?" Jaemin berseru agak terkejut, mengalihkan perhatian penuh pada Mirae yang kini mengangguk mengiyakan.

"Haechan dan Jisung sempat mengajakku nonton waktu itu."

Jaemin menghela pelan. Mendengar nama kedua anak itu, dirinya sangat yakin kalau mereka hanya mentertawakannya dari awal sampai akhir. Akting Jaemin yang bagus urusan belakangan, intinya ngakak dulu. Mentertawakan teman adalah segalanya.

"Aku mentertawakanmu dari awal sampai akhir."

Mengedip beberapa kali, Jaemin lantas mengernyit menatap gadis di sampingnya ini sejenak dan mengembalikan pandangan ke depan. Masih menyusuri jalan kecil yang diapit oleh berbagai tumbuhan dan hanya diterangi oleh cahaya lampu jalan yang remang-remang. "Padahal aku melihat reaksi di internet, mengatakan aku keren, bahkan ada yang tidak percaya, dan lucunya ada yang cemburu." Lelaki itu tertawa kecil. "Dan kalian malah mentertawakanku, itu lucu memang?"

"Na Jaemin, cara penggemarmu memandangmu itu berbeda dengan cara teman-temanmu memandangmu, bahkan sampai caraku memandangmu itu juga berbeda." Hening sejenak, gadis itu kembali melanjutkan, "kau tahu sendiri teman-temanmu itu seperti apa?"

Ia mendengarkan dengan seksama, lantas menganggukkan kepala. Jaemin sama sekali tidak pernah memikirkan akan perbedaan setiap orang yang memandangnya, toh sama-sama mengenal Jaemin kok.

Terpikirkan sesuatu dari perkataan Mirae, membuat lelaki itu lantas mengalihkan perhatian kepada Mirae, menatap ingin tahu. "Lalu, seperti apa kau memandangku?"

"Ya, seperti teman-temanmu lah." Mirae menjawab sembari tertawa kecil. Tidak menyadari di sampingnya Jaemin menundukkan kepala sembari tersenyum miring di sela-sela langkah mereka.

Tatkala kembali menengadah, Jaemin sontak berbalik. Suara klakson terdengar di telinga membuatnya mengerjap dan reflek menarik lengan Mirae mendekat padanya. Gadis itu terkejut bukan main, ketika sebuah motor berkecepatan tinggi melewati mereka begitu saja. Bahkan surainya sampai berterbangan.

Mirae mengatur napas, jantungnya berdrgup kencang karena kaget. Tangannya masih menggenggam bahu Jaemin. Ia mencoba menarik diri dari lelaki itu.

"Eh? Astaga!"

Pengendara motor lainnya kembali melaju melewati mereka. Sontak membuat Mirae menghentikan langkah sebab Jaemin kembali menarik pinggangnya untuk kembali mendekatkan dekapannya pada Mirae. Ia sendiri sama terkejutnya.

Lagi-lagi Mirae mencoba mengatur napasnya yang menderu cepat. "Wah, pasti berandal-berandal itu mau berkelahi," gumamnya.

Ia mengangkat kepala, mengedipkan mata tatkala netranya bertemu dengan milik Jaemin yang masih menatapnya dalam posisi seperti itu.

Ex Manager ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang