Arze - 01

863 52 22
                                    

Arze © Kelompok 3

Chapter 01

Written by faniii_332

"ARSEN!" teriak Zella yang baru saja melihat Arsen yang lewat di  depan rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ARSEN!" teriak Zella yang baru saja melihat Arsen yang lewat di  depan rumahnya.

'Asghtagfirullah, itu toa masjid kenapa pake liat gue segala sih..?! Kan gue gagal kabur jadinya,'  batin Arsen merutuki dirinya sendiri.

Dengan berat hati Arsen memutar arah motornya dari pada hidupnya tidak tenang karena di hantui oleh Zella setiap saat.

"Apa sih Zel? Pagi-pagi udah teriak-teriak aja lo kayak emak-emak beli sayuran," omel Arsen setelah motornya masuk kedalam pekarangan rumah Zella.

Sedangkan sang pelaku  hanya cengengesan tidak jelas.

"Hehe lo sih, asal tancap gas aja. Sampai bidadari cantik tanpa sayap kayak gue ini malah di tinggal," balas Zella menyalahkan Arsen.

Arsen memutar bola matanya malas, punya sahabat cewek udah kayak nyonya bos aja. Sekolah dijemput, pulang diantar sampai pergi ke supermarket pun minta diantar. Entahlah Arsen jadi bingung sendiri kenapa dulu saat ia masih kecil mau sahabatan dengan gadis seperti Zella. Gadis manja tapi galak kalau lagi pms.

Merasa diabaikan Zella menarik paksa tangan Arsen untuk duduk di salah satu kursi yang diletakan di depan rumahnya. Dan mengunci pergerakan Arsen dengan meletakkan kedua tangannya disisi kursi itu.

Arsen mengangkat satu alisnya keatas melihat apa yang akan dilakukan gadis ini.

'Jangan bilang ni anak mau jambak rambut gue lagi.' batin Arsen sudah negatif duluan. Karena ia hafal betul kelakuan buruk dari Zella. Kalau gadis itu kesal atau kemauannya tidak dituruti pasti Zella main jambak rambut orang. Ia tidak akan peduli teriakan kesakitan dari orang itu. Dan itulah Zella gadis sadis penjambak rambut.

"Kenapa lo natap gue gitu amat?" tanya Zella masih mengunci pergerakan Arsen.

"Mau apa lo?" Arsen malah balik bertanya kepada Zella.

"Gak ada."

"Trus ngapain lo nguci-nguci pergerakan gue kayak gini?"

"Hm, gak ada. Gue cuman numpang letakin tangan gue  sama mau ambil tas aja," jujur Zella sambil mengambil tasnya.

"Bagus deh kalau gitu." lega Arsen kembali berdiri dan memasang helmnya.

03:Arze✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang