Arze © Kelompok 3
Chapter 08
Written by faniii_332
Pagi ini Arsen sudah sangat rapi dan bersiap-siap untuk menjemput Zella ke rumahnya. Ia sudah rindu pergi ke sekolah bersama Zella karena seminggu belakangan ini ia selalu berangkat sekolah bersama Kinan. Dan semenjak itu juga ia jarang bertemu dengan Zella, sahabatnya.
Setelah pamit kepada orangtuanya Arsen langsung melajukan motornya kearah rumah Zella. Jarak rumahnya dengan Zella sangat dekat, hanya membutuhkan waktu satu menit untuk sampai di rumah sahabatnya itu.
Ternyata betul dugaan Arsen kalau Zella belum berangkat ke sekolah. Gadis itu pasti menunggunya untuk berangkat sekolah bersama. Dengan senyuman mengembang Arsen menghampiri Zella yang tengah duduk di depan rumahnya.
"Morning Zel," sapa Arsen dengan senyuman yang mengembang.
"Arsen," ucap Zella sedikit kaget akan ke datangan Arsen. Karena tumben-tumbenan Arsen masih ingat jalan ke rumahnya. Bukannya satu minggu ini Arsen sudah tidak pernah lagi ke rumahnya.
"Biasa aja mukanya Zel, gak usah kaget gitu liat cogan kayak gue," ucap Arsen dengan pedenya sambil menyisir rambutnya kebelakang mengunakan jarinya.
Zella memutar bola matanya jengah melihat kepedean Arsen yang sangat tinggi. Tapi betul juga sih Arsen itu ganteng, malahan Zella mengakuinya sendiri.
'Astaghfirullah, gue kenapa sih,' batin Zella.
Dengan cepat Zella membuang pikirannya tentang wajah tampan milik Arsen. Ia tidak boleh kelihatan seperti mengharapkan setiap ke datangan Arsen. Ya walaupun ia sangat berharap kalau Arsen selalu ada untuknya. Tapi ia cukup sadar diri kalau Arsen itu bukan untuknya, tapi untuk Kinan. Gadis dambaan seorang Arsenal Maxie Aliano.
Zella mengubah posisi duduknya dan meletakan tasnya di sampingnya.
"Ngapain lo kesini? gue pikir lo udah lupa jalan ke rumah gue," tandas Zella memalingkan wajahnya ke sembarang arah.
Arsen sedikit terkejut dengan respon yang ia dapatkan dari Zella. Tapi dengan cepat ia menetralkan kembali mimik wajahnya seperti semula.
"Gak gitu juga Zel, mana mungkin gue lupa jalan ke rumah lo Zel. Kan kita tetanggaan," jelas Arsen duduk di sebelah Zella.
"Oh gitu."
"Udah, gitu doang responnya?" tanya Arsen tak percaya.
"Hm."
KAMU SEDANG MEMBACA
03:Arze✔
Teen Fiction#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok3 ••• Mencintai tanpa memiliki mungkin itu terdengar sangat menyedihkan. Tapi tidak bagi Azella, mencintai Arsen itu sudah menjadi kewajiban baginya. Ia menganggap mencintai Arsen sama seperti lom...