Arze © Kelompok 3
Chapter 06
Written by kasumi_ayaka
Sinar matahari sudah menampakkan dirinya, cahayanya masuk ke celah jendela kamar Zella.
"Udah pagi aja," gumam Zella seraya mengucek kedua matanya yang baru saja bangun dari tidurnya.
"Jam berapa sih, kok kaya dah siang banget njir," heboh Zella menengok ke jam dinding kamarnya, matanya melotot saat melihat sudah pukul 7.
"Hah!?, Kok?" kaget Zella langsung berlari menuju kamar mandi dengan tergesa-gesa, dia hampir lupa kalau di dan teman-temannya akan menjalankan misi hari ini.
Tak butuh waktu lama untuk Zella mandi, dia langsung turun menuju meja makan. Disana sudah ada orang tuanya dan adiknya.
"Biar gue tebak, pasti lo telat bangun lagi kan kak?" tebakan Didi benar saja, memang adik Zella yang satu ini sangat paham dengan sifat Zella.
"Tuh lo tau," Zella membalasnya dengan cengengesan.
"Udah, Zel mau makan dulu atau bareng temen-temen kamu?" tanya Imelda.
"Sama temen- temen aja Mah, kalau makan sama mama malah gak makan disana lagi," ucap Zella tertawa kecil, dia berhenti tertawa saat ponselnya tiba-tiba berdering.
"Halo, lo dimana Zel?"
Zella tau siapa pemilik suara itu, ya dia sudah sering mendengarnya, siapa lagi kalau bukan sahabatnya, Lyodra.
"Zel? Lo disana kan?"
"Iya Li, kenapa?"
"Pake tanya lagi kenapa, jam berapa ini, gue sama yang lain udah nunggu lo dari tadi,"
"Sabar-sabar, gue kan artis pantas lah banyak yang kangen sama gue," balas Zella tertawa dengan ucapannya sendiri.
"Idh... jijay gue, cepetan! Kalau lama gue tinggalin lo!"
"Jangan gitu lah Li, gue otw nih."
Tut... Tut
Sambung telfon diputuskan sepihak.
"Ma, Pa Zella berangkat dulu, mau menjalankan misi nih," teriak Zella yang kini sedang berada di ruang tamu.
"Iya, hati-hati sayang." Setelah mendengar jawaban itu Zella langsung berlari keluar rumah dengan mengendong tas ranselnya yang sudah dia siapkan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
03:Arze✔
Teen Fiction#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok3 ••• Mencintai tanpa memiliki mungkin itu terdengar sangat menyedihkan. Tapi tidak bagi Azella, mencintai Arsen itu sudah menjadi kewajiban baginya. Ia menganggap mencintai Arsen sama seperti lom...