Arze © Kelompok 3
Chapter 13
Written by noppysyz
Imelda menenteng dua kantung kresek berisikan buah-buahan yang baru ia beli dari supermarket. Harusnya ia berangkat dengan Zella tetapi karena Zella pula yang menjadi alasannya untuk membeli ini semua. Ia menjadi tidak tega saat putrinya itu menangis tersedu-sedu di atas ranjangnya. Hal itu mengingatkannya tentang dirinya yang dulu.Supermaket yang ia datangi tidak jauh dari rumah. Jadi, ia hanya mengandalkan kakinya untuk tiba disana.
“Di, ayo cepat! Kakakmu pasti udah bangun,” ujar Imelda kepada anak laki-laki yang menenteng tas belanjaan lainnya. Ternyata mereka tidak hanya membeli buah-buahan. Imelda berpikir belanja lebih awal lebih baik. Apalagi stok makanan di kulkas mereka sudah menipis.
Didi yang disebut namanya menjadi kesal sendiri. Ia terpaksa melakukan semua ini. Apalagi belanja bukan sama sekali tipe seorang pria. Jika bukan demi ponselnya kembali, ia tidak mungkin mau melakukan semua ini.
“Mama belanja bukan untuk keluarga kita doang tapi untuk satu RT,” gerutu Didi.
“Apa kamu bilang?!” Imelda menghentikan langkahnya lalu menatap tajam anak laki-laki yang wajahnya hampir tertutupi tas belanjaan.
“Didi nggak lagi ngomong sama Mama kok,” elaknya.
Imelda menghela napas dan kembali melangkahkan kakinya. Dari jauh ia melihat sosok Sergio dan Zella sedang berada di teras rumah. Ia tahu Sergio sedang berbincang hal serius kepada Zella. Tiba-tiba selintas ide terbersit di otaknya. Ia memilih masuk melalui pintu belakang dan disusul oleh Didi. Anak itu harus dibekap mulutnya ketika mereka sedang menjalankan misi. Setelah berada didalam rumah, Imelda berdiri tepat dibalik pintu. Tentunya aksinya itu tidak diketahui oleh Sergio dan Zella. Sedangkan Didi, anak itu sudah berada dalam kamarnya setelah ponselnya sudah ia kembalikan.
Imelda tetap setia berdiri dan mendengar semua percakapan Sergio dan Zella. Ia sempat terkekeh saat Zella menyebut ‘album terlarang’. Ia ingat saat Zella berhasil menemukan album tersebut dan ia marah besar. Akhirnya, ia menamakan album tersebut agar Zella tidak menyentuhnya lagi. Tapi kali ini ia ingin menunjukkan album tersebut kepada Zella. Dan sepertinya Sergio sudah mewakilinya.
Saat hendak meninggalkan tempatnya, Imelda tidak sengaja tersandung dengan belanjaannya sendiri. Ia tidak sadar jika ia belum merapikan belanjaan dan meletakkannya disembarang tempat.
BRAKKK!
Imelda tersungkur lengkap dengan buah-buahan yang berserakan di lantai. Ia mendengar derap langkah yang menuju ke arahnya. Malam ini sungguh tidak beruntung.
KAMU SEDANG MEMBACA
03:Arze✔
Teen Fiction#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok3 ••• Mencintai tanpa memiliki mungkin itu terdengar sangat menyedihkan. Tapi tidak bagi Azella, mencintai Arsen itu sudah menjadi kewajiban baginya. Ia menganggap mencintai Arsen sama seperti lom...