Arze - 38

201 23 20
                                    

Arze © Kelompok 3

Chapter 38

Written by MellYopat

Setelah selesai kuliah Zella buru-buru pergi ke rumah Arsen, ia tidak mau menunggu lama lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai kuliah Zella buru-buru pergi ke rumah Arsen, ia tidak mau menunggu lama lagi. Masalah tentang penyakitnya harus ia jelaskan lewat mulutnya sendiri.

Zella sudah berada diluar pagar rumah Arsen, tetap sama. Zella menghela nafasnya sebelum menekan bel.

Ting tong...

Hening, tidak ada jawaban dari pemilik rumah. Zella mengerutkan keningnya, ia berfikir jika Arsen memang tidak ada di dalam rumah.

Ting tong...

Bel kedua tetap sama, Zella menghembuskan nafasnya pasrah. mungkin memang kesempatan dirinya untuk bicara pada Arsen bukan saat yang tepat.

"Lain kali aja mungkin," gumam Zella, ia berbalik dan mulai melangkah.

Pada saat itulah pintu terbuka, Arsen terkejut melihat Zella yang datang ke rumahnya.

"Zella?" panggilan arsen membuat gadis itu tersentak, Zella diam membeku.

Zella masih diam, ia membelakangi Arsen. Tidak sanggup melihat wajah orang yang dicintainya itu. Zella mengepal kedua tangannya, tubuhnya sedikit gemetar. Padahal diawal dirinya sudah meyakinkan bahwa akan bicara pada Arsen.

'Apa yang harus gue lakuin sekarang?! Gimana nih? Gue bego banget sih!?' umpatnya dalam hati.

Arsen masih menatap Zella, ia tidak tau maksud Zella yang tiba-tiba datang ke rumahnya padahal sebelumnya hanya melihatnya saja Zella kabur terbirit-birit.

"Zella lo masih benci sama gue ya?" tanya Arsen spontan membuat Zella terkejut, ia tidak menyangka pemikiran Arsen  jauh dari dugaannya.

'Bukanya dia yang benci gue?!'

"Gue gatau gue punya salah apa sama lo. Sampe lo menghindari gue, tapi kalo emang gue pernah buat lo marah, tolong maafin gue, Zell."

Ucapan Arsen berhasil membuat Zella ingin menangis, ia tidak menyangka bahwa Arsen merasa bersalah padahal dirinya sendiri yang sudah pergi meninggalkan Arsen hanya untuk kepentingan dirinya sendiri.

"Zell--"

"Gue, mau bicara sama lo."

Zella berbalik badan, ia sudah pasrah dengan hal yang akan terjadi kedepannya. Tujuannya hanya satu, meluruskan satu kesalahan yang pernah dilakukannya pada Arsen.

03:Arze✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang