Arze - 10

253 26 11
                                    

Arze © Kelompok 3

Chapter 10

Written by restianjani993

Seperti janji mereka tadi, bahwa mereka akan pulang bersama, sekarang Arsen sedang menunggu diparkiran, sedangkan Zella pergi ke kelas untuk mengambil tas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti janji mereka tadi, bahwa mereka akan pulang bersama, sekarang Arsen sedang menunggu diparkiran, sedangkan Zella pergi ke kelas untuk mengambil tas.

"Eh Zel lu pulang bareng Abar?" tanya Gisel saat mereka berjalan keluar kelas.sedangkan Rena dan Lyodra hanya menyimak.

"Kagak, hari ini gue pulang sama Arsen,"balas Zella dengan senyum yang mengembang.

"Tumben, biasanya Arsen sama Kinan selalu bareng kek perangko," ujar Rena membuka suara.

"Orang kok disamain sama perangko," ujar Lyodra menanggapi sambil geleng-geleng.

"Lo punya masalah hidup apa sih ama gue Li? Kek nya ga suka aja gitu kalau gue udah ngomong," kesal Rena.

"Ga tau juga, lagian Arsen sendiri yang minta gue pulang bareng dia," jawab Zella.

"Eh itu Abar," tunjuk Gisel pada Abar yang sedang berdiri didepan kelas.

"Nungguin lo kali," lanjut Rena.

"Eh Zel, Gi,Ren, Li," sapa Abar saat melihat mereka keluar kelas. Mereka menanggapi dengan senyuman.

"Yuk Zel pulang!" ajak Abar.

"Gue ga pulang bareng lu Bar, gue ada janji sama Arsen tadi," ujar Zella tak enak.

"Iya santai," ujar Abar tersenyum,"terus latihan basketnya gimana?" lanjut Abar.

"Hemmm gimana kalau nanti jam 4 aja, dirumah gue, ll bisa ga? Kalau ga bisa gak pa-pa kok, besok aja latihannya," balas Zella.

"Bisa kok bisa, ntar gue kerumah lo."

"Hmmm Oke kalau gitu, yuk ke parkiran bareng!" mereka berlima pun berjalan menuju parkiran.

Sampainya di parkiran sahabat-sahabat Zella lansung pamit untuk pulang, begitu juga dengan Abar.

"Kok tadi bareng Abar?" tanya Arsen memasangkan helm pada Zella.

"Dia tadi ngajakin pulang bareng," balas Zella.

"Ohh yaudah, yuk naik!" ujar Arsen. Zella pun naik ke motor dibantui oleh Arsen.

"Kita makan dulu ya, ga langsung pulang," ujar Arsen sebelum menjalankan motor.

"Oke!" balas Zella dengan semangat.

"Pegangan dong ntar jatuh!" ujar Arsen melingkarkan tangan Zella di perutnya. Zella yang di perlakuan seperti itu pun jadi blushing.

"Astaghfirullah, sadar Zel ... dia pacar orang," batin Zella.

Setelah itu Arsen melajukan motor nya keluar dari sekolah. Arsen membelah jalanan dengan kecepatan sedang. Akhirnya mereka berhenti di sebuah cafe. Mereka berdua pun turun dari motor.

03:Arze✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang