Arze - 17

232 23 15
                                    

Arze © Kelompok 3

Chapter 17

Written by kasumi_ayaka

Zella membuka kelopak matanya perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zella membuka kelopak matanya perlahan. Hal pertama yang ia lihat adalah taman yang di penuhi oleh berbagai jenis bunga. Yang paling menarik adalah air mancur yang terletak di tengah taman. Terlihat sangat indah dan ... damai.

"Zel," panggil seseorang di belakang tubuh Zella.

Sontak Zella menoleh, dia terkejut ternyata itu adalah Arsen, bagaimana dia bisa disini? Disini Arsen terlihat lebih tampan dari biasanya.

"Eh, Lo ngapain kesini?"

Arsen meraih tangan Zella, Zella merasakan panas di bagian tangannya, seakan dia ingin terbang saat itu juga.

"Zel, gue suka sama lo zel," ucapan Arsen langsung membuat Zella mematung di tempat.

"Maksud Lo?" Zella masih tak percaya.

"Gue suka sama lo Zella, gue cinta sama lo, lo mau kan nerima gue jadi pacar lo?"

Zella terdiam tidak tau ingin mengatakan apa.

"Jangan mau zel!" Suara itu langsung membuat Zella menoleh, dan alangkah terkejutnya Zella saat dia tau bahwa suara itu milik Abar.

"Bar, lo kok disini juga?"

"Zella gue suka sama lo." Mata Zella terbelalak oleh perkataan Abar tadi.

Zella mundur dan tanpa dia sadari dia langsung terjatuh dan membentur bangku taman.

Zella langsung terbangun karenanya, Zella tersadar bahwa tadi hanya mimpi, mimpi yang membuat jantungnya berdetak kencang.

"Anjir, untung cuma mimpi,"

"Sumpah tadi kaya asli,"

"Ya tuhan, Zella emang doa buat mimpi cogan tapi bukan mereka juga," ucap Zella sendu.

"Tapi mana mungkin kalau Arsen mengatakan itu, dia hanya menganggap ku sebagai sahabat dan gak lebih dari itu," batin Zella.

"Bodo amat!"

"Mendingan mandi, dari pada mikirin itu."

Zella langsung beranjak turun dari tempat tidurnya, dan menuju kamar mandi.

* * * * *

Setelah selesai mandi Zella langsung bersiap-siap pergi ke sekolah, saat melihat jam masih pukul 06:15 kalau saja dia tidak terbangun karena mimpi tadi, mungkin sekarang dia masih di kasurnya.

"Pagi,"

"Pagi kak, tumben bangun pagi, dapet hidayah apa lo?" tanya Didi.

"Jangan Ngadi-ngadi lo, Mama sama Papa di mana?" tanya Zella pada adiknya.

03:Arze✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang