#LavenderWritersSeason4
#TemaMemperjuangkan
#Kelompok3
•••
Mencintai tanpa memiliki mungkin itu terdengar sangat menyedihkan. Tapi tidak bagi Azella, mencintai Arsen itu sudah menjadi kewajiban baginya. Ia menganggap mencintai Arsen sama seperti lom...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat ini Arsen sedang berada di dalam kamarnya, setelah mengantarkan Kinan pulang ia pun langsung pamit pulang tanpa mau mampir terlebih dahulu, padahal tadi Kinan sudah menawarinya untuk mampir.
Tetapi ia menolak dengan alasan sedang ada tugas, padahal biasanya ia akan mengabaikan segalanya hanya untuk bersama Kinan.
Tetapi lihatlah sekarang, ia bahkan merasa sangat malas untuk bertemu dengan Kinan jangankan bertemu, melihat wajahnya saja Arsen merasa malas.
Yang dia inginkan saat ini hanya Zella, Zella dan Zella. Sebenarnya ada apa dengan dirinya. Ia pun tak tau
Tok... Tok... Tok
"Arsen ini Mamah," ujar Lilian-Mama Arsen dari depan pintu kamar Arsen.
"Masuk aja Mah, enggak dikunci," sahut Arsen.
Ceklek
Pintu kamar terbuka dan memunculkan Lilian di depan pintu kamar.
"Kamu udah makan nak?" tanya Lilian.
"Belum Mah."
Mendengar jawaban anaknya yang begitu lemas, akhirnya Lilian memutuskan untuk masuk ke dalam kamar anaknya dan duduk di pinggir kasur anaknya seraya mengelus kepalanya.
Mendapat perlakuan seperti itu dari Mamanya membuatnya merasa begitu nyaman dan damai.
"Kamu kenapa, Kok lemes banget?" tanya Lilian lembut tangannya masih setia mengelus kepala anaknya.
"Gak papa kok Mah."
"Kamu berantem sama Kinan?"
"Enggak kok Mah, aku baik-baik aja sama Kinan."
"Kalau kamu enggak berantem sama Kinan, kenapa murung gitu hm?"
"Aku juga gak tau Mah, aku enggak ngerti," jawab Arsen bingung.
"Gak mau cerita sama Mama? Siapa tau Mama bisa bantu."
Arsen diam, ia tidak menjawab pertanyaan Mamanya ia tidak ingin merepotkan orang lain.
"Ya sudah kalau kamu enggak mau cerita, Mama enggak maksa, ya sudah Mama turun dulu."
