Arze © Kelompok 3
Chapter 46
Written by kasumi_ayaka
Sekarang Zella dan Arsen berada di rumah Kinan, Kinanti tidak bisa di selamatkan karena cidera di otaknya terlalu parah.Rumah Kinan kini sudah ramai di kunjungi pelayat serta teman-temannya.
"Kinan gue turut berdukacita ya," ujar Noppy, tulus.
"Gue juga Kinan," Fani memeluk Kinan, "lo yang tabah ya ...."
"Makasih Noppy, Fani," ujar Kinan lirih.
"Kinan gue turut berduka cita, semoga almarhumah Mama kamu diterima disisi yang mahakuasa ya," ujar Naomi.
"Aminn," balas Kinan lirih.
Zella menepuk pundak Kinan. "Kinan bisa bicara sebentar?" tanya Zella.
Kinan mengangguk, "Bisa."
Zella memandang Arsen sebentar, Arsen mengangguk dan tersenyum tipis, lalu menarik tangan Kinan menuju halaman depan rumah Kinan.
"Kinan, sebenarnya gue mau bilang sesuatu sama lo, ini soal Mama lo," ujar Zella.
"Mama? Mama kenapa Zel? Apa yang lo mau bilang?" tanya Kinan penasaran.
"Oke, tapi sebelum itu lo janji jangan berbuat yang aneh-aneh," pinta Zella.
Kinan mengkerutkan keningnya.
"Kenapa? Oke gue janji."
"Sebenarnya semalam gue sama Arsen ketemu sama Mama lo di hotel sama seorang pria."
"Pria? Siapa zel?"
"Gue gak tau, tapi ini ada hubungannya sama Mama lo Nan."
"Maksud lo Mama gue selingkuh?!" tanya Kinan tak percaya. "Gak mungkin Zel," lanjut Kinan.
"Gue juga harap itu gak bener Kinan, tapi–" Zella berhenti dan berfikir sejenak.
"Tapi apa?"
"Apa gue harus bilang?" batin Zella.
Arsen datang dan menepuk pundak Zella, "Jujur aja, dia berhak untuk tau."
Kinan memandang Arsen, "Maksud kalian apa sih? Apa yang kalian sembunyikan dari gue?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
03:Arze✔
Teen Fiction#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok3 ••• Mencintai tanpa memiliki mungkin itu terdengar sangat menyedihkan. Tapi tidak bagi Azella, mencintai Arsen itu sudah menjadi kewajiban baginya. Ia menganggap mencintai Arsen sama seperti lom...