Arze © Kelompok 3
Chapter 14
Written by Cutebluerain
Pagi ini terasa berat untuk Zella. Hari ini, Ia harus berangkat ke sekolah bersama dengan Kinan dan Arsen salam satu mobil. Sebenarnya Zella lebih baik memilih jalan kaki, daripada menjadi nyamuk dari kedua orang di depannya. Jika bukan karena paksaan dari Arsen, mungkin Zella sudah berangkat dengan Abar.
"Sayang ...," ucap manja Kinan sambil menyentuh punggung tangan Arsen yang sedang memegang tuas persneling.
Arsen tetap bergeming pada tempatnya. Berulang kali Kinan memanggil Arsen, lelaki itu tetap bergeming, dan hanya bisa berdeham.
Bola mata Kinan melirik kesal Zella yang duduk anteng di kursi belakang, sambil menyumpal earphone di telinganya. Sebenarnya Zella lakukan agar tidak bisa mendengar sesuatu yang akan membuatnya sakit hati.
Merasa ruangan di mobil itu sangat hening, tidak ada percakapan apapun dari kedua orang di depannya. Zella akhirnya menghela napas, sambil melepaskan earphone yang bertengger di telinganya.
"Kalo gue yang bikin canggung kalian, mending gue turun dah. Daripada gue ngerasa bersalah," kata Zella.
"Jangan gitu dong Zilong," balas Arsen, "gak canggung, cuman gak ada yang mau mulai percakapan," lanjutnya.
Zella menggedikan bahu sambil menyumpal kembali earphone ke lubang telinganya. Sedangkan Kinan hanya bisa mendengus kesal, karena mendengar balasan Arsen pada Zella. Padahal sedari tadi, Ia sudah mengajak Arsen untuk berbicara, namun dihiraukan seperti angin lewat. Apakah dia punya salah pada lelaki itu?
* * * *
"Si Abar belom dateng?" tanya Lyodra pada teman-teman di kantin.
"Tumben lo nyariin dia? Suka ya lo, Li ... tumben," balas Fadhil sambil melemparkan kulit kacang ke arah Lyodra.
"Ya, pasti engga lah ogeb! Tipe gue tuh ya yang cogan cogan, walaupun si Abar ganteng sih," jujur Lyodra, "tapi bukan tipe gue dianya, lagian yang nanya bukan gue. Tapi Zella nanya tadi," timpalnya.
Raut wajah Arsen seketika berubah, mendengar Zella bertanya kehadiran Abar. Namun Ia bersikap santai saja, menutupi keheranannya, yang jarang menemui sifat Zella seperti ini.
"Wah wah, Zella sekarang pindah haluan ya?" bisik Gio sedikit melirik Kinan yang berpura-pura makan dengan tenang.
"Mana saya tau, saya kan bidadari," balas Lyodra sekenanya.
"Lah anjir, kok dia ngomong ama lo? Ga ngomong ama gue? Nanya gitu, dih. Perlu dipertanyakan," gerutu Rena.
"Mana saya tau, saya kan bidadari."
KAMU SEDANG MEMBACA
03:Arze✔
Teen Fiction#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok3 ••• Mencintai tanpa memiliki mungkin itu terdengar sangat menyedihkan. Tapi tidak bagi Azella, mencintai Arsen itu sudah menjadi kewajiban baginya. Ia menganggap mencintai Arsen sama seperti lom...