Arze © Kelompok 3
Chapter 44
Written by Azzarisma_16
Setelah selesai bersiap-siap, Zella segera keluar dari kamarnya dan menghampiri Arsen yang sedari tadi menunggunya.Arsen yang menyadari kehadiran Zella segera bangkit dari duduknya,
"Kita pergi sekarang?" Tanya Arsen setelah Zella berada disampingnya
"Enggak lebaran monyet, ya sekarang lah Arseeennn" jawab Zella gemas dengan pertanyaan tidak penting itu
"Gue kan nanya doang Zell"
"Ya udah ayo buruan!" Ajak Zella tak sabaran
Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit, akhirnya mereka sampai di depan sekolah, di mana mereka menghabiskan masa remaja penuh dengan suka dan duka.
Arsen dan Zella melangkah masuk ke dalam, mereka berdua ingin melihat-lihat apakah sekolahnya sudah berubah atau masih tetap sama, ternyata benar kata orang-orang. 'Kalau sekolah itu seperti mantan semakin lama semakin bagus'
Hari ini sekolah tidak terlalu ramai, karena hari ini hari Sabtu hanya ada siswa-siswi yang mengikuti eskul di sekolah, setelah puas berkeliling dan bernostalgia Arsen dan Zella memutuskan untuk pergi ke kantin.
Sesampainya di kantin Arsen dan Zella melihat Fani cs yang juga berada di kantin sekolah, karena penasaran Arsen dan Zella pun menghampiri mereka,
"Kalian ngapain di sini?" Tanya Zella penasaran
"Eh ada Arsen sama Zella, sini gabung" ucap Noppy sambil memberikan ruang duduk untuk Zella
"Enggak ngapa-ngapain sih, cuman lagi kangen sekolah aja" ujar Naomi yang diangguki oleh yang lainnya.
"Kalian cuma berdua aja enggak sama yang lain?" Tanya Resti
"Mereka lagi nyusul kok," sahut Arsen
"Eh, kalian mau pesen apa? Biar Arsen yang bayarin" celetuk Amell tiba-tiba.
"Wahh serius Sen, kok lo tambah baik aja sih setelah sekian lama tidak bertemu" ucap Fani dramatis
Tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara keributan
"Lo nya aja yang bego, udah bener-bener sama si Rena eh malah milih yang lain" ujar Gino dengan suara keras ia benar-benar kesal pada Fadhil.
KAMU SEDANG MEMBACA
03:Arze✔
Teen Fiction#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok3 ••• Mencintai tanpa memiliki mungkin itu terdengar sangat menyedihkan. Tapi tidak bagi Azella, mencintai Arsen itu sudah menjadi kewajiban baginya. Ia menganggap mencintai Arsen sama seperti lom...