Arze © Kelompok 3
Chapter 37
Written by kasumi_ayaka
"Zella?"
Zella terkejut melihat orang yang dihadapannya ini adalah orang yang selama ini dia cintai, ya dia Arsen.
Zella buru-buru memalingkan wajahnya, dan pergi meninggalkan ruangan itu dengan terburu-buru, hal itu membuat Arsen berdiri dari meja kerjanya dan menyusul Zella disusul Ben.
"ZELLA!" Teriak Arsen bergema di lorong kantornya.
Zella menghiraukan teriakan Arsen dan terus berlari.
"Zel," Ujar Ben yang menangkap tangan Zella, entah bagaimana Ben sudah berada di sampingnya.
Zella menunduk tidak tau harus bicara apa.
"Lo kenapa Zel?"
"Zella," ujar Arsen
Zella tetap menunduk dan bungkam, dia gemetar entah mengapa dia merasa seperti itu, tapi memori tentang Arsen langsung berputar di kepala nya.
Dimana saat SMA Zella begitu mencintai Arsen tapi sekarang?
"Zella jawab gue?"
"Kenapa harus ketemu lagi?" Ujar Zella pelan nyaris seperti berbisik.
"Zella!" Arsen meraih tangan Zella yang tadi digenggam oleh Ben.
Zella rasanya ingin menangis tapi dia tidak bisa, dia tidak bisa menangis di hadapan dua pria ini.
"Zella Are you okey?"
Zella tersentak mendengar ucapan Arsen yang sangat lembut itu, selama ini Arsen belum pernah selembut itu padanya.
"Zella gue minta maaf, I'm sorry,"
Zella masih tidak menjawabnya.
"Zel, lo mau pulang aja?" Tanya Ben.
Zella mengangguk, dan menatap Ben sendu.
Arsen yang melihat itu, langsung melepas tangannya yang sedari tadi menggenggam tangan Zella.
"Kenapa?"
"Kenapa gue jadi cemburu,"
Ben menepuk pundak Zella, dan berkata, "Lo duluan ke mobil, gue bicara sama dia sebentar," sambil menoleh ke Arsen.
Zella mengangguk pelan, dan meninggalkan kedua pria tersebut.
"Lo siapanya Zella?" Arsen langsung bertanya, dia sangat penasaran.
"Temen," jawab Ben singkat.
"Dan lo siapanya Zella sampai Zella kaya gitu?"
Arsen terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
03:Arze✔
Teen Fiction#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok3 ••• Mencintai tanpa memiliki mungkin itu terdengar sangat menyedihkan. Tapi tidak bagi Azella, mencintai Arsen itu sudah menjadi kewajiban baginya. Ia menganggap mencintai Arsen sama seperti lom...