#LavenderWritersSeason4
#TemaMemperjuangkan
#Kelompok3
•••
Mencintai tanpa memiliki mungkin itu terdengar sangat menyedihkan. Tapi tidak bagi Azella, mencintai Arsen itu sudah menjadi kewajiban baginya. Ia menganggap mencintai Arsen sama seperti lom...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sehabis dari kantin Zella dan para sahabat nya kembali ke kelas. Kalau kalian ingin tau mereka kelas berapa, jawaban nya adalah mereka kelas 12 IPS 1. Mungkin bisa di sebut kelas paling heboh, tapi juga berprestasi tinggi.
"Eh Zel lo kenapa cemberut gitu, kek ga ada semangat hidup?" tanya Gisel setelah mereka sampai dikelas.
"Hooh lo kenapa?cembukur liat Arsen ama Kinan?"lanjut Rena.
"Cemburu Ren," ujar Lyodra membenarkan. "ye kan itu bahasa gaul nya cembukur Lili,"ujar Rena tak mau kalah. Zella menatap mereka dengan tatap tajam.
"Udah diem dari pada lo berdua dijambak," bisik Gisel sambil melihat kearah Zella.
"Assalamualaikum anak-anak!" guru yang mengajarkan pun masuk ke dalam kelas. Rena dan Gisel kembali ke tempat duduknya, sedangkan Lyodra duduk bersama Zella. Kegiatan belajar pun dimulai. Ada yang mengikuti pembelajaran dengan serius ada juga yang bermalas-malasan, seperti Gisel contoh nya. Ia lebih memilih tidur dari pada mendengarkan guru yang sedang menerangkan.
"Ekhem itu yang duduk disamping Zella siapa?" tanya Bu Ajeng selaku guru ekonomi.
"Gisel bu," jawab mereke serentak. Sedangkan Zella sedang berusaha membangunkan Gisel, tetapi Gisel yang emang dasarnya kebo, tidak bangun-bangun dari tadi. Bu Ajeng yang merasa jengah pun berjalan ke arah Gisel.
"Enak ya tidur," ujar bu Ajeng saat sampai di samping Gisel.
"Enak lah Zel," jawab Gisel yang masih tidur dan setengah sadar.
"Aaaaa kok telinga gue di jewer sih Zel,"
"Eh ibu," cengir Gisel ketika melihat bu Ajeng sedang menjewernya.
"Enak ya tidur, tidur tuh dirumah bukan di sekolah," ujar bu Ajeng melepaskan jewerannya.
"Yaudah bu makanya ga usah ngasih tugas di rumah, belajar itu di sekolah bu, bukan dirumah," celetuk Gisel santai membalikkan kata-kata bu Ajeng.
"Kamu ya ngelawan mulu, mau saya hukum ha?" ujar bu Ajeng sudah mulai emosi.
"Hukum aja, saya ga masalah," ujar Gisel santai, iya lah santai, mana ada guru yang berani menghukum seorang Gisel, Gisel merupakan anak pemilik sekolah, bisa-bisa dipecat guru yang menghukum nya.
