Arze © Kelompok 3
Chapter 41
Written by restianjani993
Sepulang dari rumah Zella, Abar mengajak Gisel untuk pulang bersama. Tapi mereka tidak lansung pulang dulu karena Abar mengajak Gisel ke sebuah taman. Abar memarkirkan mobilnya didekat taman. Setelah itu Abar mengajak Gisel turun dari mobil."Yuk!" ajak Abar menggandeng tangan Gisel setelah membukakan pintu mobil, Gisel yang perlakukan seperti itu pun merasa bahagia. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat.
Mereka berdua berjalan kearah kursi. Sampainya disana mereka langsung duduk sambil melihat anak-anak yang sedang bermain. Senyum terbit dari bibir Gisel saat melihat anak perempuan berlarian di kejar anak laki-laki sambil tertawa bahagia. Abar yang melihat itu pun ikut tersenyum.
"Gemesh ... pengen bawa pulang," ujar Gisel yang melihat tawa anak perempuan itu.
"Jangan dong nanti mama sama papanya nyariin bisa berabe, mending kita buat aja." Gisel langsung memandang Abar dengan muka memerah karena malu.
"Ihhh apaan sih Bar." Gisel memukul lengan Abar secara beruntun.
"Canda Gi, Canda," ujar Abar nyengir sambil mengangkat dua jari pertanda 'peace'. Gisel membuang mukanya karena malu jantungnya pun berdetak lebih kencang dari biasanya.
"Gi!" panggil Abar, Gisel pun menoleh kearah Abar.
"Kenapa Bar?" tanya Gisel penasaran.
"Sebenarnya--" Abar sengaja menggantung ucapannya sambil menatap Gisel. Gisel yang ditatap pun jadi salah tingkah.
"Gue--" lagi-lagi Abar menggantung nya membuat Gisel tambah penasaran.
"Gue haus, beli minum bentar ya," ujar Abar sambil tertawa, Gisel yang sudah mati penasaran pun di buat kesal olehnya. Sebelum sepatu yang ada di kaki Gisel melayang Abar memilih melarikan diri terlebih dahulu.
"ABAR NGESELIN!" teriak Gisel. Abar yang mendengar itu pun hanya bisa tertawa.
"Teteh catikk kenhapha?" tanya anak perempuan yang tadi sedang bermain menggoyang kan tangan Gisel.
"Ehh cantik gak pa-pa kok sayang, kamu ga main lagi?" tanya Gisel.
"Chapee acuu teh, peyen duduk," ujar nya berbicara cedel khas anak kecil. Gisel dengan senang hati menggendong anak kecil tersebut dan mendudukannya tepat disebelahnya.
"Nama kamu siapa sayang?" tanya Gisel setelah itu.
"Claea teh," ujar Clara sambil tersenyum. Gisel yang gemes pun mencubit pipi Clara pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
03:Arze✔
Teen Fiction#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok3 ••• Mencintai tanpa memiliki mungkin itu terdengar sangat menyedihkan. Tapi tidak bagi Azella, mencintai Arsen itu sudah menjadi kewajiban baginya. Ia menganggap mencintai Arsen sama seperti lom...