BOOOOOOMMM?!
Sebuah ledakan yang luar biasa terdengar menandakan berakhirnya misi mereka malam itu. Seorang gadis dengan wajah datar yang menjadi pelaku peledakan tersebut, terlihat sangat santai menenteng senjatanya dan berjalan menuju kelompoknya. Sayup-sayup dia mendengar teriakan heboh dari salah satu anggotanya.
"Setiap kali melihatnya aku selalu merasa kagum. Ledakannya sangat luar biasa! Bagaimana bisa Kapten kita semengerikan itu? Semua musuhnya lagi- lagi dibantai habis tanpa ampun. Kau melihatnya kan Mikasa?"
"Iya Eren tentu saja aku melihat dan mendengarnya dengan sangat jelas," jawab gadis bernama Mikasa jengah dengan kelakuan temannya. Pasalnya itu bukan pertama kalinya dia bereaksi seperti itu terhadap segala hal yang dilakukan oleh Kapten mereka.
Gadis yang disebut kapten itu pun menghampiri Eren dan Mikasa. "Misi kita selesai. Beritahu semuanya untuk membereskan segala perlengkapan mereka dan berkumpul di markas."
"Siap Kapten!" jawab Eren dan Mikasa serempak.
- Di markas -
Jika dihitung beserta kaptennya, mereka semua hanya berjumlah 7 orang. 3 perempuan dan 4 laki-laki. Sedikit? Tentu saja. Karena ini adalah unit khusus bernama 'M7A1' yang direkrut langsung oleh kapten mereka.
Semua anggota sudah berkumpul dengan perlengkapan masing-masing sambil menunggu. Sejujurnya mereka semua sangat lelah dan ingin segera beristirahat, namun mereka tidak bisa melakukannya lantaran perintah sang atasan. Penantian mereka pun berakhir dikarenakan kemunculan gadis yang dipanggil kapten itu.
"Aku tau kalian lelah, jadi lupakan saja salam hormat itu. Apa seluruhnya sudah dibereskan?" Tanya Ata, gadis yang menjadi kapten pasukan militer khusus tersebut.
"Sudah, Kapten. Apa kita akan berangkat ke misi selanjutnya sekarang?" tanya Mikasa.
Ata yang tersenyum untuk pertama kalinya karena menanggapi pertanyaan tersebut, membuat seluruh anggotanya terkejut dan melupakan rasa lelah mereka.
"Anda tersenyum? Anda benar-benar tersenyum Kapten? Kenapa Anda tersenyum?" tanya Jean dan Eren bertubi-tubi dengan penuh antusias karena merasa seolah-olah itu adalah sebuah fenomena langka.
Ata yang terkejut mendengar itu lansung menanggapinya. "Apakah terlihat aneh?" tanya Ata, lalu membatin, 'Sudah kuduga wajahku tidak cocok jika tersenyum.'
Eren dan Jean buru-buru menggelengkan kepalanya. Reiner yang jengah melihat reaksi teman-temannya yang terlihat bodoh itu pun menjawab, "Mereka hanya terkejut karena ini pertama kalinya melihat Anda tersenyum. Anda tidak terlihat aneh sama sekali, bahkan jika boleh jujur Anda terlihat sangat cantik."
Eren dan Jean serempak mengangguk-anggukkan kepalanya membenarkan perkataan Reiner. Sungguh Ata rasanya ingin tertawa melihat reaksi konyol Eren dan Jean.
"Lalu apa yang akan kita lakukan selanjutnya Kapten?" tanya Annie mengabaikan kebodohan teman-temannya.
Ata menghela napas pelan dan kemudian menjawab, "Selama 7 tahun bertugas, semua misi yang kita terima sudah selesai. Bahkan misi yang seharusnya diselesaikan dalam waktu 5 tahun kedepan juga telah kita bereskan. Jadi mulai hari ini, unit pasukan khusus 'M7A1' akan diliburkan sampai waktu yang tidak ditentukan".
Mendengar hal tersebut semuanya tampak sangat terkejut. Bahkan Jean meminta Eren agar memukulnya dengan keras untuk membuktikan bawa dia sedang tidak bermimpi.
Dan tentu saja dengan senang hati Eren langsung menghadiahkan bogem mentah ke wajah Jean membuatnya langsung meringis dan mengelus wajah 'tak tampan namun keren' miliknya itu.
"Maksudnya kami bisa pulang?" tanya Armin terlihat penuh harap.
Ata hanya mengangguk sebagai jawabannya dan langsung disambut teriakan kebahagiaan Eren dan Jean. Berbeda dengan Armin yang langsung menangis karena akhirnya bisa kembali ke rumahnya setelah sekian lama.
"Kapten, jangan lupa untuk menghubungi kami ya. Kami pasti akan sangat merindukan Anda. Ini kontak saya," pamit Armin disela tangisannya sambil menyerahkan kertas dengan tulisan nomor telepon miliknya yang diterima dengan baik oleh Ata.
"Bolehkah saya memeluk Anda sebagai tanda perpisahan?" Tanya Armin lagi membuat Ata tersenyum dan langsung memeluknya.
Melihat Armin yang sedang dipeluk Ata, anggota yang lain pun bergegas menulis kontak mereka dikertas dan langsung mengantri dibelakang Armin.
"Kami juga boleh memeluk Anda kan Kapten?" Tanya Jean sangat antusias.
Ata lagi-lagi hanya mengangguk dan tersenyum sebagai jawabannya. Seperti yang diperkirakan, Ata memeluk satu-persatu anggotanya.
Setelah memeluk semua anggotanya sebagai tanda perpisahan sementara, mereka akhirnya kembali ke rumahnya masing-masing. Meninggalkan Ata sendirian dimarkas tersebut. Ata hanya menghela napas pasrah karena dia juga harus kembali pulang. Walau nyatanya dia tak terlalu menginginkannya, mungkin.
'Kuharap Erwin tak menghabisiku setelah melihatku kembali. Memang bukan apa-apa, tapi kepergianku selama 8 tahun tanpa kabar dan pemberitahuan sebelumnya pasti membuatnya sangat cemas. Aku tak bisa menyalahkannya jika dia memukulku sebagai tanda kekhawatirannya itu,' batin Ata.
Setelah berpikir dan membatin cukup lama, Ata akhirnya memutuskan untuk pulang dan menghadapi kakaknya tersebut. Ya kakak, satu-satunya keluarga yang dimilikinya sekarang. Dia langsung bergegas membereskan semua perlengkapannya dan mengganti pakaiannya.
'Sudah lama sekali aku tidak menggunakan pakaian biasa seperti ini, ternyata aku juga sedikit merindukan kehidupanku yang sebelumnya,' batinnya sedikit senang.
Dia akhirnya pulang dan meninggalkan markas dengan segala kenangan yang mereka miliki, yah hanya sementara kok.
Athaurelya Smith, atau kerap dipanggil Ata maupun Aurel, adalah gadis muda berusia 25 tahun. Mempunyai seorang kakak kandung laki-laki bernama Erwin Smith, yang juga merupakan satu-satunya keluarga yang dimilikinya saat ini.
Kecantikan, kekuasaan, kekuatan, kecerdasan dan kekayaan semua dimiliki olehnya. Benar-benar gadis yang sempurna jika saja sifatnya juga semanis wajahnya. Dia hanya terlalu mandiri untuk tipikal seorang perempuan, membuat pria merasa seperti tidak berguna didekatnya.
Selang beberapa waktu perjalanan, pada pukul 02.00 am akhirnya Ata tiba didepan sebuah apartemen yang sudah lumayan lama tidak dikunjunginya. Dia awalnya berpikir untuk memencet bel, namun mengingat waktu yang sudah sangat larut dia pun mengurungkan niatnya itu.
Ata pun mulai mengutak-atik kunci yang ada didepan pintu apartemen tersebut. Jika dilihat orang lain, mungkin akan menyebabkan kesalah-pahaman lantaran dirinya terlihat seperti maling yang berusaha membobol rumah seseorang. Hingga beberapa saat terdengar bunyi 'klik' yang menandakan kuncinya terbuka.
'Hanya begini? Ternyata sangat mudah. Haruskan kukatakan pada Erwin untuk merombak kunci pintu apartemennya? Ah tidak, ini bukan karena kuncinya yang mudah dibuka tapi karena aku saja yang terlalu hebat,' batin Ata sambil tersenyum senang kemudian langsung masuk begitu saja dan mengunci kembali pintunya dari dalam.
Saat berbalik, Ata dikejutkan karena melihat seseorang yang sudah berdiri di belakangnya. Bukan maling lainnya kok, itu adalah kakaknya.
"Erwin, tak bisakah kau bersuara? Kau mengagetkanku!" seru Ata kesal melihat kakaknya itu.
"Maaf, tapi siapa kau?" tanya Erwin dengan nada datarnya.
Ata tak bisa melihat ekspresi wajah Erwin karena lampu apartemennya sudah dimatikan. Hanya ada sedikit pancaran cahaya yang mungkin berasal dari lampu di ruang tengah.
'Wait... Siapa? Dia bertanya aku siapa? Sungguhkah Erwin tak mengenalku lagi?' batin Ata sangat terkejut.
Akhirnya selesai juga chapter pertama, kuharap kalian suka.
Krisar yang membangun sangat diharapkan.
Silakan di vote, komen, dan share kalau kalian suka
Sampai ketemu chapter selanjutnya, salam hangat
- Ataaa
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Fix It [Levi x OC]
FanfictionLevi Ackerman, dokter tampan berumur 26 tahun yang sekaligus pemilik Rumah Sakit ternama. Dia terus hidup dengan penyesalan karena menganggap diri sebagai penyebab kepergian kekasihnya. Ketika dia tahu bahwa Ata-kekasihnya- kembali, dia lagi-lagi be...