Chap. 11 : Gwenchana, Leo....

35.4K 2.8K 337
                                    

Lalisa dan Jennie pun sudah kembali sekolah, untung saja mereka tidak sampai terlambat ke sekolah, bisa saja tadi mereka terlambat karena drama Lalisa yang ingin menguyyu dulu sebelum berangkat sekolah.

"Belajar yang benar, nee?" ucap Jennie sebelum turun dari mobil.

"Nee, Mom.. Kajja kita keluar, sebentar lagi bell masuk berbunyi.."

Lalisa dan Jennie pun keluar dari mobil, lalu mereka jalan beriringan di koridor. Mereka selalu menjadi pusat perhatian seluruh siswa/i di sekolah ini. Padahal bell sebentar lagi berbunyi tetapi masih banyak saja murid yang dengan santainya berada di luar kelas.

Lalisa pergi ke toilet karena ingin buang air kecil, toilet itu ada di lantai 1 sementara kelas Lalisa ada di lantai 2, Lalisa harus menuruni tangga sekolahnya terlebih dahulu, saat di tangga terdapat segerombol gadis urakan yang nampaknya sangat tidak menyukai Lalisa.

"Wah ini dia si anak culun primadona baru sekolah.." kata salah satu dari mereka.

"Oh ini yang sok dekat dengan Jennie sunbae? Cih! Sangat tidak enak dipandang sekali penampilannya.." gadis itu ialah Minnie, gadis urakan yang ditakuti.

"Mari bermain gadis kecil.." ucap Minnie sembari mendekatkan diri kepada Lalisa.

Plakkkk

Tamparan keras dan nyaring yang membuat pipi halus Lalisa menjadi memerah.

"Kau anak baru tidak tahu diri, sok dekat pula dengan Jennie sunbae, kau pikir kau siapa? Anak kampung, apa kau anak dari asisten rumah tangga Jennie sunbae hm? Jika ia pantas saja kau culun.." ucap Minnie yang di setujui Nancy dan Sana.

"Aku bukan anak dari asisten rumah tangga Jennie unnie, aku memang diperintahkan Ji-Yong Appa untuk menetap bersama Jennie unnie.." jawab Lalisa.

"Berhalu rupanya anak ini.." ucap Nancy sambil meremas rambut belakang Lalisa.

"Heh anak kampung, aku peringatkan padamu, jangan sok dekat dengan anak pemilik sekolah ini, kau ini berbeda kasta anak miskin.." suara Sana menggema di sekitar tangga.

"Aku memang anak miskin, namun aku di didik untuk menjadi anak baik, tidak seperti kalian.." jawab Lalisa.

Mereka semua kesal dan akhirnya...

Buuuukkkh

Pelipis Lalisa di benturkan ke dinding hingga mengeluarkan darah.

"Awh, sakit sekali.." aduh Lalisa.

"Hahahaha dasar anak cupu.."

"AKU BILANG AKU BUKAN ANAK CUPU.." teriak Lalisa yang didengar Jennie, kebetulan ia sedang ada di sekitar tangga menuju toilet.

"JANGAN MEMBENTAK KU BAJINGAN.." satu tamparan melayang dari tangan Minnie.

Namun sebelum tangannya mengenai pipi Lalisa, ada satu tangan yang menahannya. Dan menghempaskannya kebawah.

"Berani sekali kalian menyentuh gadisku.." suara datar Jennie yang membuat mereka ketakutan.

"Siapa yang berani beraninya membenturkan kepala gadisku ke dinding?" tanyanya lagi.

Hening, tak ada yang menjawab pertanyaan Jennie, semua ketakutan.

"AKU BILANG SIAPA KEPARAT?" teriak Jennie.

"Oke jika tidak ada yang mengaku, tunggu saja surat panggilan untuk orang tua kalian, dan akan aku pastikan kalian sudah tidak bersekolah di sini lagi.." ucap Jennie.

SUGAR MOMMY || 𝙅𝙀𝙉𝙇𝙄𝙎𝘼 GxG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang