Chap. 22 : Gombal 🐣

30.7K 2.5K 232
                                    

Keesokan paginya Lalisa sudah rapi dengan seragam sekolahnya, ia sedang menunggu Jennie yang masih bersiap di dalam kamarnya. Beberapa saat kemudian Jennie datang dengan membawa hoodie kuning milik Lalisa.

"Pakai ini.."

"Untuk?" Lalisa mengernyitkan dahinya.

"Kau mau ke sekolah dengan banyak tanda di lehermu itu?" Ujar Jennie menunjuk leher Lalisa.

Lalisa baru menyadarinya, lalu ia dengan cepat memakai hoodie kesayangannya itu.

"Sudah.."

"Kajja kita berangkat.."

Lalisa sudah memasuki kelasnya, ia datang dengan wajah yang agak murung, pasalnya ia masih saja kesal dengan kejadian semalam saat ia bertanya pada Jennie namun Jennie tak mau menjelaskan.

"Ada apa dengan wajahmu?" tanya Wendy saat Lalisa mendudukkan dirinya.

"Memang kenapa?"

"Tidak!"

Lalisa melirik Seulgi yang sedang memainkan ponselnya, lalu ia mencolek lengan Seulgi.

"Wae Lalisa? Aku sedang bermain game.."

"Iiisssh kau ini masih pagi sudah bermain game.."

"Mengapa tak mengajakku?" tambah Lalisa.

"Yaaa! Kau baru datang, bagaimana caranya aku mengajakmu bermain game?"

"Ya ya ya.."

"Ada apa? Apa yang mau kau tanyakan?" Tanya Seulgi.

Lalisa tak menjawab pertanyaan Seulgi, ia memilih untuk melepaskan hoodie nya terlebih dahulu.

Saat hoodie yang Lalisa kenakan sudah berhasil terlepas, mata Rose langsung menemukan kejanggalan pada leher Lalisa.

"Yaaa! Lehermu kenapa Lalisa?"

Wendy, Seulgi dan Moonbyul langsung melirik Lalisa bersamaan. Wendy dan Moonbyul sama terkejutnya dengan Rose, sementara Seulgi hanya senyum-senyum sendiri, karena ia tahu pasti itu kerjaan Jennie yang menerkam Lalisa.

"Iisssh pelankan suaramu Rosie.." kesal Lalisa.

"Mianhae.. Lalu itu kenapa? Mengapa banyak sekali?"

"Ini kerjaan Mommy.."

"What?" Ketiganya kompak, sementara Seulgi tak peduli dengan apa yang terjadi pada Lalisa.

"Yaaa! Seulgi, kau harus bertanggung jawab.."

"Mwo? Mengapa aku? Aku tidak melakukan apapun.."

"Gara-gara kau memberiku film, aku jadi begini.." ujar Lalisa sambil menunjukkan tanda merah keunguan di lehernya.

Seulgi hanya melirik, lalu berkata..
"Oh.."

"Iiisshhh awas saja kau Seul.." geram Lalisa, sedangkan Rose, Wendy dan Moonbyul hanya menggelengkan kepalanya, karena mereka sudah tahu jika Seulgi menjahili Lalisa.

Jam istirahat pun tiba, Lalisa dan teman-temannya keluar kelas menuju kantin dan mencari tempat duduk yang di singgahi oleh kakak kelasnya tersebut.

Lalisa, Rose, Wendy dan Moonbyul sedang mengambil makanan dan sisanya menitip kepada mereka.

"Yaaa! Seulgi-ya, film apa yang kau kirim ke Lalisa?" tanya Jennie agak sedikit menaikkan suaranya.

"Itu hanya film atau drama romantis yang ku kirim.." ujar Seulgi santai.

SUGAR MOMMY || 𝙅𝙀𝙉𝙇𝙄𝙎𝘼 GxG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang