Chap. 41 : Kelulusan Jennie 👩‍🎓

20.1K 1.9K 127
                                    

Ji-yong menatap Jennie dan juga Lalisa secara bergantian, tangannya mengepal dan sesekali meremas sofa. Ia menarik nafas lalu kemudian bersuara..

"Appa..." suara Ji-yong tercekat, sungguh ini sangat berat baginya dan lagi-lagi ia meremas sofa.

Sementara Jennie, Lalisa dan juga CL harap harap cemas menunggu apa yang akan diucapkan oleh Ji-yong.

"Appa belum bisa memutuskan.." ucap Ji-yong setelahnya ia pergi meninggalkan Jennie, Lalisa dan juga CL yang masih menatap tajam ke arah Jennie.

Jennie hanya bisa menghela nafasnya, lalu ia melirik Lalisa yang menunduk lesu. Hati Jennie seperti tercubit melihat gadisnya, tangannya meraih tangan Lalisa yang sedang memainkan ujung bajunya.

"Percayalah, semuanya akan baik-baik saja.." ucap Jennie saat Lalisa menatap dirinya, Lalisa pun mengangguk meskipun dalam hatinya menyimpan kekhawatiran yang besar.

Jennie memeluk Lalisa, ia tidak perduli jika disana masih ada Eommanya yang masih setia memperhatikan gerak geriknya.

Sementara itu di lantai atas Ji-yong diam diam memperhatikan kedua puterinya yang saling berpelukan itu. Ji-yong memijat pelipisnya, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang.

"Bagimana aku mengatakannya pada Taeyang jika puteriku dan puterinya saling mencintai?" gumam Ji-yong disela ia memijat pelipisnya.

Ji-yong mengangkat kepalanya, ia coba memikirkan sesuatu agar menemukan titik terang dari pertanyaannya sendiri.

"Taeyang, maafkan aku jika aku tidak bisa menjadi orangtua yang baik untuk Lalisa.." ucapnya dengan airmata yang entah sejak kapan sudah keluar dari matanya, segera ia menghapus airmata itu lalu ia bergegas masuk ke dalam ruang kerjanya.









"Mengapa Eomma masih disini? Kenapa Eomma tidak menyusul Appa?" sinis Jennie, tanpa melepaskan pelukannya pada Lalisa.

"Yaaa! Dasar anak kurang ajar.."

"Sama sepertimu bukan, Eomma?"

"Huh! Kau lebih mirip Ji-yong daripada aku, Jennie-ya.." ucap CL setelahnya ia pergi untuk menyusul Ji-yong.

Jennie menghela nafas lega setelah melihat Eommanya pergi, lalu ia mengurai pelukannnya dan terkekeh melihat wajah gadisnya yang cemberut dengan bibir sengaja dimajukan, mirip seekor bebek.

"Mwo? Mengapa Mommy tertawa saat melihat Lili?"

"Ani, Mommy hanya gemas saja.."

"Kan sudah Lili beritahu.."

"Beritahu tentang apa?" bingung Jennie.

"Kalau Lili memang menggemaskan.." ucap Lalisa yang sedikit mengalunkan suaranya dengan percaya diri.

"Yaaa! Kembalikan 3 detikku yang berharga itu.." Jennie sembari menutup kedua telinganya saat mendengar penuturan Lalisa.

Lalisa malah tertawa keras saat melihat tingkah Jennie seperti itu. Baginya Jennie adalah pengembali mood nya, begitupun sebaliknya. Jennie tersenyum senang mendapati Lalisa yang tertawa karena ulahnya, lalu ia memeluk Lalisa dengan erat tapi tidak menyakiti. Lalisa pun membalas pelukan Jennie, ia juga memberi beberapa kecupan di leher Jennie, membuat sang empunya bergidik geli.

"Mom.."

"Hmm kenapa baby?"

"Mari kita ke kamar.."

Jennie langsung melepaskan pelukannya lalu ia menatap penuh selidik pada Lalisa.

"Lili mengantuk, bukan ingin yang macam-macam, Mom.." kesal Lalisa karena Jennie menaruh curiga padanya.

SUGAR MOMMY || 𝙅𝙀𝙉𝙇𝙄𝙎𝘼 GxG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang