"Sudah melihatnya?" tanya Bang Ahad. "Mari kita lanjutkan." Dia membiarkan pedang besar itu berdiri menancap di hadapannya.
Kami tidak perlu merespons, kan?
"Keempat, ada Hamia tipe Kosmik. Hamia ini bisa mengeluarkan energi kosmik dari dalam tubuhnya. Jika seorang Hamia tipe Kosmik ini sudah bisa mengendalikan kepemilikannya dengan baik, maka kekuatan, atau energi kehidupan yang ia miliki, setara dengan satu bintang atau galaxy."
"Itu sangat besar," kataku.
"Apa di keluarga kita ada Hamia tipe Kosmik?" tanya Tristan.
"Tentu saja." Bang Ahad tersenyum manis. "Keluarga kita pemegang rekor keluarga yang memiliki Hamia tipe Kosmik terbanyak dari seluruh keluarga Hamia di seluruh dunia." Secara tidak langsung Bang Ahad menjelaskan jika Kaum Hamia itu banyak, dan bukan hanya keluarga kami saja.
"Siapa saja?" tanya Tristan, lagi.
"Ada Bang Sony, Bang Ajun, Febri——"
"Abang dan Kakak?" gumam Tristan, memotong perkataan Bang Ahad.
"Anty——masih calon, Reki, Bang Candra, Kakek Ali juga memiliki kepemilikan tipe Kosmik, dan, Abang sendiri," pungkasnya.
"Tunggu, Abang mempunyai dua kepemilikan?" Nova mengangkat sebelah alisnya.
"Ya. Memang ada beberapa Hamia istimewa yang memiliki lebih dari satu kepemilikan," jawab Bang Ahad. "Contohlah seperti Putri——kakakmu, dia memiliki dua kepemilikan: Pelindung dan Penyembuh. Bang Sony, memiliki tiga tipe kepemilikan. Bang Ajun juga. Reki juga. Anty masih calon. Dan Abang juga."
Mulut Tristan terbuka.
"Masih calon," gumamku. "Maksudnya?"
"Maksudnya, dia akan menjadi Hamia yang memiliki lebih dari satu tipe kepemilikan," kata Bang Ahad. "Tapi belum."
"Kenapa bisa seperti itu?"
"Kadang, tipe kepemilikan itu tidak langsung terlihat semuanya dalam kurun waktu yang berdekatan. Biasanya bertahap. Abang pun, dulu seperti itu," jelas Bang Ahad. "Awalnya kepemilikan Abang hanya senjata ini." Dia menunjuk pedang yang ada di hadapannya dengan dagu, kemudian memegang ujung pegangannya dengan tangan. "Lalu, senjata ini bisa mengeluarkan api. Kepemilikan Abang jadi bertambah, menjadi Hamia tipe Mengeluarkan. Lalu, muncullah energi kosmik. Jadi tiga."
Tristan sudah tidak lagi menganga kaget, sekarang dia bertanya, "Jadi, tidak semua senjata bisa mengeluarkan energi seperti api, petir, atau semacamnya?"
"Tentu saja tidak," jawab Bang Ahad. "Kodratnya senjata, ya, senjata. Tidak bisa mengeluarkan energi apa-apa. Contohnya senjata Ramdhani dan Bang Samsul. Tapi, jika sebuah senjata bisa mengeluarkan energi, seperti api, petir, angin, atau bahkan kosmik, itu artinya kalian akan memiliki tipe kepemilikan tambahan."
"Memangnya rekor Hamia dengan tipe kepemilikan terbanyak siapa? Dan ada berapa tipe kepemilikan yang dia miliki?" cecar Tristan.
"Awalnya hanya tiga. Tidak ada Hamia yang memiliki kepemilikan lebih dari itu," kata Bang Ahad. "Namun, semuanya berubah tiga tahun yang lalu. Rekor Hamia dengan tipe kepemilikan terbanyak langsung terpecahkan, menjadi sekaligus lima tipe kepemilikan."
"Siapa?" Tristan tidak sabar.
"Febri," jawab Bang Ahad, santai seperti biasanya. "Kakakmu."
Aku dan Nova melirik Tristan. Sedangkan cowok yang sedang kami lirik hanya diam mematung dengan mulut terbuka. Nova mengangkat dagunya. "Awas ada lalat lewat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aran Alali #1: Hujan Darah Iblis
Fantasi[SELESAI] [FANTASI] [13+] "Aku pikir, hidupku normal seperti remaja empat belas tahun lainnya. Hanya memusingkan tentang pacaran, jerawat, bermain, dan sebagainya. Tapi, hidupku lebih daripada itu." Aran, seorang remaja yang kehidupnya seketika ber...