Karenina Ayudia, perempuan ceria nan rupawan yang merasakan jatuh cinta pandangan pertama pada Muhammad Laksamana Zahid yang merupakan anak teman ayahnya. Namun membuat hati Zahid luluh merupakan hal tersulit bagi Nana, bahkan mengalahkan soal ujian matematika yang ia benci. Muhammad Laksamana Zahid, mengerahkan segalanya termasuk masa mudanya agar bisa seperti sang papi dan tidak sama sekali menghiraukan segala sesuatu yang ada disekitarnya. "Kenapa selalu ngirimin saya bunga matahari?" "Karena penampang bunga matahari selalu setia mengikuti arah matahari bersinar."