Aziva Nanda Wirata, seorang Queen of Black Diamond yang terkenal dengan kekejamannya, kepintaran dan ketangkasan nya dalam bertarung harus mati mengenaskan di tangan kakak tirinya sendiri.
Yang dia anggap seperti kakak kandungnya sendiri, tidak pernah sekali pun dia berfikir jika dia akan mati di tangan kakak tirinya, Ziva terlalu mempercayai Alex sampai tak sadar dirinya di khianati olehnya.
Ziva tidak mudah kalah, dia tidak mudah di bodohi oleh orang lain, tapi entah kenapa malam itu saat Alexander Wirata kakak tiri Ziva dengan mudahnya membodohinya.
Menjebaknya dan membunuhnya dengan keji sehingga membuat Ziva meregang nyawa dan mati di tempat.
"Ka-kali ini kamu bo-boleh... Berbahagia hahhh.... ka-kamu... Akan menderita se-setelah ini. Ini bu-bukan awal... Da-dari ke-kajayaanmu, i-ini awal... Dari se-semua kehancuranmu, MEREKA ti-tidak akan pe-pernah tinggal di-diam saat ta-tau aku ma-mati hahhh.... Ka-kamu hanyalah anak di luar ni-nikah dan i-ibu mu adalah wa-wanita yang telah meng-han-curkan hahhh.... Ke-lu-ar-ga-ku"
"DIAM JALANG"
Dor~
Sebelum kesadarannya menghilang Ziva sempat tersenyum remeh pada Alex dan berucap dalam hati.
"Jika tuhan memberikan aku kesempatan untuk hidup kembali, aku bersumpah akan membalas semua perbuatan Alex pada ku dan menghancurkan wanita ular yang telah membuat ibu ku mati"tak lama matanya tertutup, nafas yang tadi terputus-putus sudah hilang sepenuhnya.
Bukannya masuk ke dalam surga atau neraka, Ziva malah masuk ke dalam tubuh seorang remaja cupu, lemah dan penakut yang selalu di asingkan oleh keluarga dan teman-temannya, menjadi sasaran empuk para pembully.
Zivanna Alika Revander, putri bungsu dari keluarga terkaya dan keturunan bangsawan asli dari jaman kerajaan dulu, gadis lemah dan cupu yang mati karna di bully dan di bakar hidup-hidup oleh teman sekolahnya.
Entah Ziva harus bahagia atau marah karna telah di hidupkan kembali walaupun harus berpindah tubuh.
📌Spin off "Kiblat Cinta".
Disarankan untuk membaca Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengenal masing-masing karakter tokoh di dalam cerita Muara Kiblat.
***
Ditunjuk sebagai penerus untuk mengabdikan dirinya pada pesantren merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang Kafka Rafan El-Fatih.
Di tengah menjalani amanah yang diberikan oleh sang ayah, Kafka juga harus melatih kesabaran ketika menghadapi salah seorang santriwati yang mengejarnya secara ugal-ugalan.
Adel Dwi Arfani, seorang santriwati yang dulu menjadi partner perdebatannya, kini berpindah kiblat menyukainya.
Menurut Adel, mengejar cinta sama saja dengan mengejar rezeki, harus diperjuangkan dengan usaha dan berdoa, tentu dengan cara yang halal pula. Maqom manusia adalah berusaha, itulah prinsip yang ia lakukan sekarang.
Lantas, bagaimana ketika ia telah mendapat balasan cinta yang setara, fakta masa lalu justru menghancurkannya?
Akankah takdir cinta mereka bermuara di tempat yang sama? Atau justru ombak membawa keduanya ke tepi yang berbeda?