"Berjanjilah kau akan menikah dengan Aariz dan menjadi ibu dari putraku Ezhar, setelah aku tiada. aku sudah tidak sanggup lagi menahan rasa sakit ini," pinta Zuraya saat ia baru saja melahirkan putra satu-satunya. Zuraya mengalami plasenta previa, atau pendarahan diarea kewanitaannya sejak awal trimester ketiga kehamilan. Ia mengira kalau dirinya mengalami menstruasi saat kehamilannya. Awalnya Zuraya menganggap biasa saja, tapi hingga saat melahirkan Zuraya merasakan sakit yang teramat sangat, bahkan ia mengalami pendarahan hebat saat melahirkan putra pertamanya. "Bertahanlah sayang, kita akan membesarkan anak kita bersama-sama," pinta Aariz sambil menggenggam erat tangan sang istri. Namun, sayangnya Zuraya tak sanggup lagi bertahan dan akhirnya ia menutup matanya untuk selama-lamanya. Akankah Nadia menikah dengan Aariz, seperti permintaan sang kakak padanya? Lantas bagaimana dengan Aaris, akankah ia bisa menerima Nadia sebagai istrinya atau ia akan membesarkan putranya sendirian?