Robert pulang ke rumahnya, melewati warung Pak Haji dimana disana ada Hema dan kawan-kawan yang sedang nongkrong, bermain game dan gitar.
"Halo Mas Robeeeerrttt!!!" sapa Syifa, "Wiiihh abis belanja ya, Mas Robert. Banyak banget belanjaannya. Punya Syifa ada gaaaak???"
Robert hanya memberikan anggukan kecil. Sementara Hema yang melihat Robert menuju rumah, turut menyusulnya.
Pak Faiz membukakan pintu, dan sedikit terkejut begitu Robert membawa beberapa barang belanjaan.
Hema langsung mengambil semua bag shop yang dibawa Robert lalu melihatnya satu persatu. Dia bahkan menyembunyikan sate kambing di kamarnya.
"Robert... kamu habis belanja?" tanya Pak Faiz.
Robert mengangguk, "Nje, Pak"
"Uang darimana kamu? Hema bilang kamu baru aja interview. Memangnya udah keterima kerja?" tanya Pak Faiz.
Robert berpikir sejenak, mengingat-ingat pesan dari Arkan.
Sedang Hema melihat-lihat semua pakaian yang dibeli Robert.
"Saya... dibelanjakan oleh Mas Galak toh, Pak" ujar Robert, jujur.
"Hah???" Hema terkejut.
Pak Faiz bingung, "Mas Galak siapa, Robeeeert???"
"Mas Galak ki... Bos saya di kantor. Saya tadi sudah keterima kerja di kantornya toh, Pak. Jadi... setekratis"
"SEKRETARIS!!!" galak Hema.
"Nje, maksudnya itu loh, Mas" ujar Robert.
"Gak mungkin! Masa baru hari pertama lo kerja, udah di belanjain sebanyak ini sama Bos lo?" Hema curiga.
"Bener kok, Mas. Wong katanya, saya jangan sampe bikin malu dia di kantor toh, makanya saya di belikan banyak baju buat kerja"
Hema diam menatap mata Robert. Lalu dia menggeleng, "Gak! Gak percaya gua! Lu pasti bohong kan? Lu pasti open B.O kan?"
Robert menekuk alisnya tak mengerti, "Open B.O ki opo toh, Mas?"
Hema hanya membuang muka.
"Sudah sudah... jangan ribut. Harusnya kita bersyukur, akhirnya Robert mendapatkan pekerjaan. Ayo dong Hema, kamu juga kerja, supaya punya uang sendiri. Jadi kan kalau ingin apa-apa, kamu bisa beli pakai uang kamu sendiri"
"Aku gak butuh apa-apa. Bantu Bapak aja udah cukup, kok" ujar Hema.
"Yowis, Robert, kamu mandi habis itu makan"
"S-saya sudah makan tadi, kok, Pak. Itu... saya bawakan sate kambing buat Bapak dan juga Mas Hema, tapi... di ambil semua sama Mas Hema toh, Pak. Di bawa ke kamar" ujar Robert, polos.
Hema melotot, dengan bibir yang bergerak-gerak. "Nyebelin lu!"
"Bapak sudah makan. Gapapa. Hema emang begitu. Maafin ya, Beeerrt" ujar Pak Faiz.
"Ndapapa toh, Pak"
"Ya sudah. Kalo begitu Bapak istirahat dulu ya"
"Mmm... Pak Faiz..."
Langkah Pak Faiz terhenti kala Robert memanggilnya lagi, "Ya? Ada apa, Robert?"
"Mmm... Saya juga mau minta ijin sama Bapak" jujur Robert.
"Ijin?" ulang Pak Faiz.
Robert mengangguk, "Besok tuh, saya ada tugas, ikut Mas Galak mau ke Manado, Pak. Urus proyek bahan disana" ujar Robert.
Pak Faiz terdiam sejenak, "Berapa lama, Bert?"
"Katanya Mas Galak tiga hari, Pak"
"Tunggu tunggu tunggu, kamu ni... sebut-sebut Bos kamu Mas Galak, memangnya dia gak marah, kamu sebut begitu?" tanya Pak Faiz.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST ON YOU (END 21+)
FanfictionWARNING : CERITA INI BERUNSUR LGBT, DAN MENGANDUNG KALIMAT KASAR. TIDAK DI ANJURKAN UNTUK HOMOPHOBIA. Ini cerita tentang seorang laki-laki yang (bisa juga) jatuh cinta. Robert Wiguna (17) lulus SMA dari Desa Kartasari, Jatim. Dia tinggal bersama Bud...