Chapter 6

1.9K 200 26
                                    

"Pake waktu lu!" jawab Arkan, gedek.

"Waktu opo toh, Mas?" tanya Robert polos.

"Ya waktu yang sekarang lu punya! Buat temenin gue beliin hadiah!" cetus Arkan.

"Oooohh, Mas galak cuma kepengin minta di temani toh, tak kira ki minta opo toh, bikin bingung saya saja toh, Mas" ujar Robert, bawel.

"Udah jangan banyak omong, ayo ikut gue lu sekarang!"

"Kemana toh, Mas?"

"Ya ke outlet mainan lah, masa ke istana boneka!"

"Oalaaah, boneka memangnya ada istananya toh, Mas???" tanya Robert.

Arkan memutar bola matanya, gemas. Lalu dia pun langsung menarik tangan Robert dengan cepat.

Setibanya di outlet mainan, Arkan hanya mengedarkan pandangannya ke penjuru rak mainan yang ada. Sedangkan Robert dengan gaya kampungannya masih dengan noraknya. Dia memang pernah memasuki sebuah Mal di tempat yang lumayan jauh dari Desanya. Namun bedanya, Mal tersebut jauh berbeda dan masih lebih kecil dibandingkan Mal yang saat ini dia kunjungi bersama Arkan.

"Mas Galak mau beli opo toh? Daritadi muter-muter ndak beli-beli. Nanti keburu Malnya tutup lho, Mas" ujar Robert.

"Diem ah, bacot amat" cetus Arkan, "Gue tuh lagi nyari kado yang pas nih!" tukas Arkan.

"Kado untuk siapa toh, Mas?" tanya Robert.

Arkan hanya melirik Robert setengah hati, "Bantuin pilihin!"

"Gimana saya mau bantu pilihin toh, Mas? Wong saya ndak tau kadonya untuk siapa toh, Mas" ujar Robert.

"Udah pilihin aja buat anak cowok umur 10 tahun" cetus Arkan.

Robert mengangguk kemudian mengedarkan pandangannya ke berbagai macam permainan disana. Namun anehnya, dia malah terpikat pada satu boneka yang sangat besar dan cerah berwarna merah menyala. Robert pun menghampiri boneka limited edition yang terpajang dan begitu mencuri perhatian disana.

Arkan mengernyitkan keningnya sambil turut mengikuti langkah Robert.

"Ini bagus toh, Mas?" tanya Robert sambil menunjuk boneka Angry Bird.

Arkan geleng-geleng, "Heh! Kan gue bilang buat anak cowok! Coooowwooook!!! Bukan cewek!"

"Lah iya toh, Mas. Nda usah kenceng-kenceng toh ngomongnya. Wong saya ini ndak budek toh" cetus Robert, takut.

"Kalo lu gak bolot, kenapa lu malah mau beliin boneka buat anak cowooook??? Hhhrrggghhh!!! Dodol banget sih" cetus Arkan.

"Mas Galak. Memangnya boneka cuma untuk anak perempuan saja toh? Laki-laki kan juga boleh. Lagi pula, coba Mas Galak liat itu modelnya. Kan cocok buat siapa aja" cetus Robert.

Arkan menatap mantap sekali lagi pada boneka Angry Bird besar tersebut. Dia seolah yakin tidak yakin. Kemudian dia mengambil boneka besar tersebut dan dilihatnya dengan jeli.

"Ndak usah lama-lama toh, Mas. Nanti kesusu" cetus Robert.

"Berisik!" cetus Arkan. "Awas ya kalo sampe anaknya nanti gak suka"

"Lha, gimana toh. Mas Galak minta pilihin, dipilihin yang bagus kok ngancem-ngancem" cetus Robert.

"Diem!!!"

"Iyo iyoooo"

~

Setelah dari toko mainan, Arkan pun mau tidak mau mengajak Robert untuk makan dengannya di salah satu restoran steak di area Mal tersebut.

LOST ON YOU (END 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang