Chapter 16

1.5K 193 26
                                    

"Mas Robert? Mas Robert tidak apa-apa?" tanya Yugo.

Arkan terus melotot ke arah Robert.

Robert akhirnya terengah dan tersadar, "Ah, mohon maap toh, Pak. Maap sekali, saya sampe bengong jadinya"

"Gapapa gapapa gapapa. Tenang aja Mas Robert" ujar Yugo, "Duduk, Mas Robert"

"Nje, Pak. Makasih" Robert pun duduk di kursinya.

"Mmm, mohon maaf Pak, sebelumnya saya dan Robert tadi sudah memesan makanan, apa Pak Yugo juga ingin memesan makanan?" tanya Arkan.

"Oh, boleh boleh" ujar Yugo.

"Baik, Pak" Lalu Arkan memberikan isyarat pada Robert untuk menghampiri tombol calling waiters tersebut.

Robert pun menurut dan berjalan menghampiri tombol tadi, kemudian dia pun menekan tombol tersebut. Sehingga pelayan datang dan memberikan buku menu pada Yugo. Yugo akhirnya memilih untuk memesan steak yang sama dengan Arkan dan Robert.

Robert masih terus memperhatikan Yugo dengan saksama. Mencari-cari sela dimana titik ketidak-miripan Yugo dengan Hema. Nyatanya, sangat mirip tanpa beda.

Yugo yang sejak tadi diperhatikan seperti itu oleh Robert turut bertanya, "Mas Robert kenapa sih, kok sejak tadi ngeliatin saya kayak gitu?" tanya Yugo risih.

Arkan lagi-lagi memberikan pelototan bahaya pada Robert.

Robert menyengir, "Oh, ndak toh, Pak.  Maaf. Tapi... Pak Yugo ki... wajahnya sangat mirip dengan sahabat saya loh, Pak"

"Oh ya?" tanya Yugo tak menyangka.

"Iya, Pak" jujur Robert.

"Heh! Jangan ngada-ngada lu! Rese amat sih" cetus Arkan.

"Tapi bener, Mas. Sumpah. Saya ndak bohong kok" ujar Robert.

Yugo hanya tertawa geleng-geleng, "Memangnya teman kamu yang mirip sama saya itu siapa, Robeeeert?"

"Ada, Pak. Namanya Mas Hema. Orangnya ganteng, seganteng Pak Yugo. Tapi sayangnya..."

"Sayangnya kenapa?" tanya Yugo.

Robert melirik ke arah Arkan yang sedang menatap gemas padanya. Lalu dia melanjutkan, "Sayangnya orangnya galak, segalak Mas Galak toh" ujar Robert.

Arkan meringis kesal pada Robert.

Sedang Robert memukul-mukul mulutnya, "Ndak jadi toh, Pak. Ndak jadi segalak Mas Galak. Tapi, lebih galak'an Mas Galak toh" Robert memukul mulutnya lagi, keceplosan lagi. "Aduuuh, maaf toh, Mas. Jadi keceplosan" tutur Robert.

Di ujung meja, Arkan sudah seperti bersiap-siap akan memakan Robert.

Yugo tidak berhenti tertawa, "Pak Arkan"

"Ya, Pak?"

"Sebaiknya, sekretaris seperti Robert ini, dipertahankan deh, Pak" ujar Yugo.

Arkan menekuk alisnya, "Loh, kenapa,  Pak? Ngeselin gitu anaknya"

"Justru... biasanya yang ngeselin seperti Robert yang bikin kita-kita ini awet muda, Pak. Saya saja sejak tadi gak berhenti di buat tertawa sama Robert, Pak" tutur Yugo.

Arkan terdiam sembari memandangi Robert yang sedang melihat-lihat sekeliling ruangan di kafe itu.

"Mas Robert..." panggil Yugo.

"Ya, Pak?" tanya Robert.

"Kapan-kapan kenalkan saya ya, dengan teman kamu itu. Siapa namanya? Hendra?"

LOST ON YOU (END 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang