Chapter 26

1.5K 170 32
                                    

Seturunnya Arkan dan Robert dari pesawat, Robert bernapas lega seketika. Namun dia bingung ketika, "Loh, barang-barang kita ndak mau di ambil, Mas?"

"Gak perlu!"

"Loh, kok begitu, Mas?"

"Tau" Arkan malas.

"Mas Galak, nanti kalau..."

"Duuuhh, ini tuh masih di Makassar, Robert!" gemas Arkan.

"Loh, ndak jadi ke Manado-nya opo toh, Mas?"

"Kita tuh masih transit dulu setengah jam disini. Baru otw Manado lagi"

"Ooohhh... begitu ee. Kenapa tansrit, Mas?"

"Transit!"

"Iyo, transit"

"Karena kan mesti diisi bahan bakarnya, Robeeeerrttt!!! Berisik banget sih!" omel Arkan.

"Yo maaf toh, Mas. Saya kan ndak tau" ujar Robert sendu.

~

Robert dan Arkan menyantap makanan di food court Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.

Namun Robert masih membingungkan sifat Arkan kali ini kepadanya. Selepas keluar dari pesawat, Arkan banyak diam dan tak berbicara. Kalau bicara, seperlunya. Seadanya saja. Itupun nada suaranya pasti mengecil. Tidak seperti biasanya. Galak.

Namun kali ini Robert melihatnya berbeda. Ada yang salah sepertinya. Entah itu apa, yang jelas Robert sendiri pun merasakan bingung yang tak tentu. Ini bukan Mas Galak yang biasanya.

"Mas Galak mau saya tambahkan air putihnya, Mas?" tanya Robert membuka percakapan.

Arkan menggeleng sambil melambaikan tangan. Dia terus mengunyah makanannya.

"Mas Galak kenopo toh?" tanya Robert.

"Kenapa?"

"Dari sejak turun dari pesawat kok beda gitu?"

"Beda gimana?"

"Yo, beda toh. Moso ndak tau beda"

"Enggak tuh, B aja"

"Mas Galak..."

"Lo bayar nih!" cetus Arkan seketika.

Robert mengangguk, kemudian berdiri dan berjalan menuju kasir.

"Heh!" panggil Arkan lagi.

Langkah Robert berhenti, dia menoleh, "Ya, Mas?"

Arkan menyodorkan kartu ATM-nya. "Mau bayar pake apaan lo?"

"Saya ada uang kok, Mas"

"Gausah belagu! Simpen duit lu!" Arkan memberikan kartu ATM itu pada Robert. "Nih!"

"Nje, Mas" Robert mengambil kartu ATM tersebut.

"Kalo dimintain password, lu teken angka 250202"

"Baik, Mas"

"Inget ye! Teken sendiri. Jangan kasih tau passwordnya ke siapa-siapa"

Robert manggut-manggut. Dan ketika Robert hendak menghampiri kasir, dia tak sengaja menabrak seorang pria.

"Maaf, Mas. Maaf. Saya ndak sengaja toh" imbuh Robert.

"Loh, Robert? Kamu... Robert kan? Sekretarisnya Pak Arkan?" tanya Pria itu, kenal.

Robert tersenyum lebar, "Mas Yugo ya?"

"Iyaaa. Kamu jadi juga ke Manado?"

"Iya, Mas Yugo. Ikut sama Mas Arkan. Mas Yugo kok disini?"

LOST ON YOU (END 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang