Chapter 1

4.1K 276 42
                                    

"Sekarang kan sudah lulus sekolah, Bude sudah berjanji pada Ayahmu untuk memulangkanmu kembali ke Jakbar" ujar Bude yang tengah menumbuk cabai dan bawang dengan keras.

Robert berdiam sebentar memandangi Budenya. Dia tinggal di rumah Budenya yang sangat sederhana di Desa Kartasari, Jatim. Bude Sulastri adalah seorang janda yang tak punya anak. Suaminya adalah kakak dari Kristoff Wiguna, Ayah Robert.

"Kenapa, Bude? Robert suka disini. Disini seru. Banyak teman. Banyak sahabat" jawab Robert

"Disini kamu mau jadi apa toh, Le? Mau jadi orang susah, kayak Bude? Mau jadi buruh padi? Penyadap damar? Kasih makan kambing?" tanya Bude.

"Itu kan juga pekerjaan, Bude" jawab Robert, polos. "Yang penting halal toh, Bude?"

"Iyah, halal. Tapi percuma juga toh, kalo halal tapi ndak maju-maju? Disitu situuuuu aja!" tandas Bude.

Robert terdiam sejenak. "Nanti kalo Robert pergi dari sini, yang jaga Bude sopo toh?"

"Halah, ndak usah pikirin Bude! Kamu sukses, jadi wong disana saja Bude sudah bahagia, Le"

"Bude ndak suka yo, ada Robert disini?"

"Oalaaaah, yang bilang begitu sopo toh? Bude sayang sama Robert. Makanya Bude tuh kepengen kamu jadi wong sukses di Jakbar gitu loh! Ikut Ayahmu. Itu kan Ayahmu sendiri toh?" ujar Bude.

Robert termangu pada Budenya.

Bude Sulastri berdiri di hadapan Robert, "Le... ingat pesan Bude. Kamu hanya butuh kebaikan dan keberanian dalam diri kamu. Nantinya itu yang akan membuat orang-orang disekitarmu bahagia toh?"

Robert mencerna baik-baik ucapan Budenya sambil mengangguk pelan. "Iya, Bude"

"Sing kuat! Sing sabar! Ini hidup! Gapai cita-citamu yo, Le!" ujar Bude.

Robert mengangguk mantap. Dia harus kuat. Dia harus berjuang untuk hidupnya sendiri. Dia laki-laki. Dia sudah biasa bekerja keras disini, hingga tak masalah baginya jika dia harus bekerja di Jakbar nanti. Toh, masih ada Ayah disana.

~

Stasiun Kereta itu sangat ramai dan lumayan sesak karena banyak sekali orang yang berlalu lalang disana. Membuat Robert sedikit pening sedikit.

"Nanti kamu bareng sama Mbok Ning yo! Dia juga mau ke Jakbar, kerja disana" ujar Bude.

Robert yang imut dan tampan itu mengangguk, "Iya Bude"

Hingga seketika Mbok Ning muncul dan Bude langsung menariknya sedikit menjauh dari Robert. "Kamu tunggu disitu sebentar yo, Le!"

"Iya, Bude" jawab Robert. Namun dia terus memperhatikan ke arah Budenya dan Mbok Ning yang sedang bercakap-cakap dan menyebut nama Robert.

Karena penasaran, Robert pun mencoba mencermati percakapan Bude dan Mbok Ning baik-baik.

"Jadi Robert benar mau di pertemukan ke Ayahnya, toh, Bude?"  tanya Mbok Ning

"Iyo toh yuuu... saiki... aku wis capek tenan nengkene. Aku mau hidup sendiri, damai, tanpa direpotkan siapapun. Wong aku ingin bebas seperti burung toh. Kalau ada Robert, aku tambah susah. Wis cukup aku membesarkan dia dari SMP sampai lulus SMA" cetus Bude.

Mata Robert berkaca-kaca seketika, dia tak menyangka, Budenya yang selama ini dia sayangi dan teladani, ternyata tidak menyukainya. Sungguh, hati Robert bak teriris pisau tumpul. Sangat sakit jika dipaksa untuk tak sakit.

"Oh iyo toh, Bude. Pokoknya Robert saiki sing aman karo aku. Aku pasti langsung kasih dia ke Bapak'e. Oh iyo iyo, satu lagi, memangnya bener toh, setibanya disana Robert akan di jodohkan?" tanya Mbok Ning lagi.

LOST ON YOU (END 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang