Chapter 28

1.4K 160 44
                                    

Robert sibuk mencari-cari celana lelaki tampan itu, namun tak juga ketemu. "Ndak ketemu, Mas. Saya sudah cari kemana-mana. Mungkin ada di dalam air toh, Mas"

"Adooohh, co sekarang nga ambe akan saja kita pe anduk di itu kursi jo!" (coba sekarang tolong lu ambilin anduk gue di kursi sono tuh!)

"Kursi sana?" tunjuk Robert.

"Iyooo! Yang putih itu"

Robert pun berlari menghampiri kursi santai tersebut lalu mengambil handuk tersebut.

Lantas Robert kembali menghampiri kolam renang itu dan menyodorkan handuk tersebut pada lelaki itu. "Ini, Mas"

Lelaki itu seketika berdiri dengan cepat di sisi kolam dan sukses membuat Robert sedikit melotot karena sempat melihat penis dan juga bulu bawah perut lelaki itu.

Robert spontan membalikkan badan dan menutup matanya. Dia gemetaran. "Masnya kalo mo naik mbok ya bilang-bilang dulu toh, Mas"

Lelaki tampan berkulit putih berbibir merah itu hanya menekuk alisnya sambil menatap punggung Robert dengan heran. Dia sembari mengenakan handuknya dengan benar. "Ngana bukan asli sini?" tanya lelaki itu.

"Haa?" Robert berbalik lagi menghadap lelaki itu.

"Ngana itu kamu. Kamu bukan asli sini, ha?" tanya lelaki itu.

Robert menggeleng. "Saya, saya dari Jakarta toh, ikut sama Bos saya"

"Ooh, Jakarta. Kalo Jakarta kita olo boleh ba logat Jakarta sedikit. Lo... kerja? Apa kuliah?"

Robert mengangguk. "Iya, kerja"

"Nama gue Matt" lelaki itu menyodorkan tangan kanannya.

Robert tersenyum dan malas jabatan perkenalan itu. "Saya Robert toh, Mas"

"Jangan panggil gue Mas, neh! Pertama, kita ini bukang orang Jawa. Kedua, kita risih do eh orang mo pangge-pangge Mas. Ngerti?"

"I-iya"

Matt manggut-manggut, sambil melihat ke arah pantai. Lalu dia bertanya lagi pada Robert, "Ngana disini, di kamar nomor berapa?"

Robert menatap ke langit-langit sambil berusaha mengingat, "Kamar VIP nomor 131. Iyah, itu, Mas"

"Maaatt!!"

"Iyah, Matt"

Hening sejenak, Robert bertanya lagi, "Mmm.. Ndak takut masuk angin?"

"Masuk angin?"

"Iyah"

"Kenapa so?"

"Kan Matt ndak pake baju, toh. Jadi takutnya masuk angin"

"Kiapa ngana perhatian skali ini deng kita dang?" (kenapa lo perhatian banget sama gue?)

Robert tertawa kecil, maklum. Namun Robert malah bertanya lagi, "Kalau kamu sendiri... liburan? Atau... kerja?"

"Kita da ikut kita pe Papi. Dia juga ada urusan bisnis disini. Yaaah, satu kali ba liburan noh" jelas Matt.

"Ooohh... iya"

"Memangnya ngana mangarti so, apa yang kita da bilang barusan?" tanya Matt.

Robert mengangguk. "Sedikit. Yang penting saya sudah tahu kalau Kita itu artinya saya. Ngana itu artinya kamu. Selebihnya saya pikir saja maksud dan tujuan dari kalimatnya apa. Pasti mengerti lah"

"Great! Memang jago ngana katu!" puji Matt, "Kalau tailaso nga tau?"

Robert menggeleng, polos.

Matt tertawa kecil, "Tailaso itu artinya selamat sore"

LOST ON YOU (END 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang