[Jake Enhypen]
.
.
.
Happy reading!Pencet bintang dulu yuk gaiss, nanti biar ga lupa biar lebih afdol juga hehe :'
.
.Hana merebahkan badannya di kasur king size tanpa melepas sepatu terlebih dahulu. Memejamkan matanya sebentar lalu membukanya. Tiba tiba dirinya teringat percakapan antara dirinya dan Jay di depan gerbang tadi.
"Terima kasih Jay" ucap Hana merapikan rambutnya yang terbang di tiup angin.
Jay tersenyum, " terima kasih di terima dan dibalas sama sama" jawab Jay mampu membuat keduanya tertawa. Receh.
"Ini rumah siapa?" Tanya Jay yang sudah melepas helmnya dan sekarang duduk menyamping di atas motornya.
"Rumah gue" jawab Hana. " Eh- maksudnya rumah orang tua, gue belum punya rumah sendiri hehe" ucap Hana tertawa.
Jay juga ikutan tertawa, "mau bangun rumah sama gue? Tapi bukan rumah bangunan" ucap Jay membuat Hana mengernyit.
"Ha? Bukan rumah bangunan? Terus rumah apa dong?" Tanya Hana, bingung. Apakah Hana sebego itu sampai ia tidak paham.
"Rumah tangga" ucap Jay tersenyum manis.
Hana melebarkan matanya, "ha??!!" Hana masih belum paham, otaknya sedang loading.
"Canda doang, jangan tegang gitu" kekeh Jay mencubit pipi Hana.
"Aw, sakit tau Jay" ucap Hana memegang pipinya yang kini berubah warna merah. Antara sakit dan blussing.
Hana menepuk jidatnya, "Oh iya sampe lupa. Mau mampir enggak?" Tanya Hana.
"Rumah lo ada siapa aja emang?" Tanya Jay balik.
Hana menoleh ke belakang melihat rumahnya, "em ga ada orang sih, sepi. Gue' kan tinggal sendiri di rumah segede ini" ucap Hana membenarkan letak anak rambutnya yang terbang di bawa angin malam.
"Lo tinggal sendirian?" Tanya Jay sedikit terkejut.
"Iya, emang kenapa?"
"Di rumah segede ini? Emang enggak takut?"
"Ngapain takut. Gue takutnya sama petir ya bukan sama hantu" ucap Hana tertawa.
Jay tertawa, "enggak mampir dulu deh, lain kali aja. Gue pulang dulu ya Han" ucap Jay bersiap siap, kini sudah memakai helm full face.
"Ah iya, hati hati di jalan dan sekali lagi makasih" ucap Hana tersenyum yang di balas Jay anggukan kepala.
Hana tersenyum senyum sendiri mengingat percakapannya dengan Jay.
"Jay gila! Ngajakin anak orang bangun rumah tangga!" Pekik Hana dengan menutupi wajah dengan boneka tikusnya.
Oh mungkin Hana sudah gila, senyum senyum sendiri di atas kasur tanpa melepas seragam dan sepatu sekolahnya.
Entah gila atau sedang jatuh cinta?
°°°°°°°
Pukul 18.35
Hana sudah selesai membersihkan diri. Sekarang ia akan pergi ke dapur untuk mencari makanan yang ada. Hana membuka tudung saji yang berada di meja makan dan hasilnya kosong.
Decakan keluar dari mulut Hana.
Hana memang bego, dirinya tinggal sendiri di rumah. Lantas mengapa mengharapkan adanya makanan yang sudah matang?
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD BOY || JAKE ENHYPEN ||
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA^^ Jake Sim, siapa yang tidak kenal dengan pria itu. Hampir satu sekolah mengenal pria yang bermarga Sim itu. Terlahir dari keluarga konglomerat, kedua orang tua yang menyayanginya lebih dari apapun. Tidak hanya itu, ia...