14. PINGSAN

2.8K 520 101
                                    

Budidayakan vote dulu sebelum membaca💚
Hargailah karya seseorang bila karyamu ingin di hargai juga:')

[Jake Enhypen]
.
.
.
Happy reading!


Hari ini cuaca sedang tak bersahabat dengan dua orang yang kini berada di tengah lapangan, dengan posisi tangan hormat ke atas bendera merah putih yang berkibar di tiup angin.

Keringat mengalir deras dengan sendirinya melewati leher Jake dan Hana  yang terkena sinar matahari langsung.

Hana mengusap keringatnya menggunakan dasi yang mneggantung di lehernya. Karena Hana tidak membawa tissue, lebih tepatnya tidak punya.

Sesekali mengangkat salah satu kakinya guna menghilangkan rasa pegal, yang menjalar di kedua kakinya.

Jake melirik Hana yang berada di sampingnya, "Kenapa lo?" Tanya Jake.

Hana menoleh ke arah Jake, "punya mata kan? Ya lo liat ini lagi ngapain?" Balas Hana sedikit ketus. Pasalnya Hana masih sedikit kesal dengan Jake.

"Gue nanya kenapa, bukan ngapain?"

"Udah deh diem! Gue males ngomong sama orang nyolot kek elu!" Jawab Hana kembali mengangkat pandangannya ke atas bendera.

"Kayaknya lo yang nyolot deh" guman Jake yang masih bisa didengar oleh Hana.

Hana hanya melengos malas.

"Jangan lihat ke arah atas terus, lihat aja ke arah depan!" Lanjut Jake seperti nada perintah.

Hana menurunkan pandangannya, "apa urusannya sama lo pak ketua OSIS yang terhormat?"

"Muka lo otomatis kena sinar matahari terus, nanti jadi gosong."

"Bodo amat elah, udah biasa gue yang kaya gini" jawab Hana terlihat santai.

"Nanti jadi ga cantik lagi" guman Jake sangat pelan.

Hana menoleh cepat, "a-apa?" Ucap Hana dengan muka yang terasa lebih panas. Bagaimana tidak, muka Hana yang terkena sinar matahari ditambah lagi kalimat Jake yang begitu ---argh. 

Hana tidak salah dengar kan? Telinga Hana masih berfungsi dengan baik. Mungkin Jake yang salah melontarkan kalimat tersebut.

Jake menoleh cepat ketika mendengar Hana berbicara, "enggak! Enggak papa" jawab Jake cepat.

Jake diam diam menepuk mulutnya pelan. Bagaimana bisa Hana mendengar gumamannya yang begitu sangat pelan.

Jake kembali fokus dengan hukuman yang sedang ia jalani. Hana masih memandang Jake dengan tangan kiri yang memegang detak jantung yang tiba tiba sudah lari maraton.

' gue ini kenapa sih?' , batin Hana.

Dari arah koridor terlihat Jay bersama dua anteknya berjalan dengan gaya angkuh. Berasa sekolah milik nenek moyangnya.

Ternyata Jay dkk berjalan menghampiri Jake dan Hana yang sedang fokus mengamati bendera.

"Ternyata bukan anak brandal aja yang kena hukum, tapi ketos juga kena ye" ucap Jay mampu membuat Jake dan Hana menoleh ke arah Jay yang berada lima langkah darinya.

"Kirain para guru ga akan ngasih hukuman sama murid teladan kek elu" Suno ikut menimpali.

"Murid teladan kaya gue ini ya." Ucap Hana.

"Bukan lo tapi dia!" Tunjuk Ni-Ki kepada Jake. "Si manusia sok pinter" lanjut Ni-Ki.

"Gue emang pinter, makannya gue di pilih jadi OSIS, emangnya lo cuma bisa bikin keributan doang!" Balas Jake.

GOOD BOY || JAKE ENHYPEN ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang