48. SOMETHING

1.5K 311 83
                                    

[ Jake Enhypen ]
.
.
.
Selamat membaca!
.
.
.

Bacanya pelan-pelan aja, panjang banget nih. Iya 2000 word lebih, skuyy pencet bintang dulu biar enak kita. Simbiosis mutualisme, sama-sama enak🤗



Seorang gadis berjalan di trotoar dengan kepala tertunduk, kedua kaki jenjangnya dengan bebas menendang kerikil kecil yang berada di depannya. Kedua telinganya seakan terganggu dengan suara bising kendaraan yang berlalu lalang, hingga ia menyumpal telinganya menggunakan earphone dengan memutar musik online dari ponselnya.

Helaan napas terdengar dari mulut gadis itu, pakaian gadis itu sangat simple, hanya kaos kebesaran dipadukan dengan celana pendek di atas lutut. Kedua kakinya beralaskan sandal jepit yang harganya hampir lima ratus ribu. Rambut pendek sebahu dengan poni tipis itu terlihat indah di bawah terik matahari.

Semua orang tidak tahu jika ia anak konglomerat yang menyandang marga Park. Dia Hana, seorang gadis yang terpaksa menuruti perintah mamanya untuk pergi ke minimarket membelikan bahan membuat kue. Jika tidak ada upah atau uang jajan tambahan, jangan harap Hana mau pergi ke minimarket dengan pakaian seperti saat ini.

"Ini perasaan gue aja atau gimana sih, minimarket yang biasanya lima langkah langsung nyampe, lah ini kaki gue rasanya udah kaya mau patah tapi minimarketnya nggak kelihatan juga." Decak Hana kesal.

Ia berhenti sebentar. Menarik napas panjang lalu menghembuskan lewat mulut, lalu menarik napas lagi, namun kali ini lewat belakang.

Duutttt

Ah, lega. Hana baru saja mengeluarkan gas mematikan. Perpaduan antara tikus-tikus panggang dengan kecoak goreng? Mungkin baunya lebih dari itu.

Hana memandang ke depan dengan kedua mata berbinar, akhirnya setelah menempuh jarak yang cukup jauh minimarket dengan banyak pengunjung itu terlihat di depan mata.

"Apakah ini yang dinamakan usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Capek sih, tau gini gue minta bantuan Jay."

Seketika bayangan Jay melintas di benak pikirannya, ucapan Jay yang katanya ingin menagih jawaban atas pertanyaannya yang kemarin, ternyata cuma bohongan. Buktinya tadi di sekolah ia tidak melihat batang hidung Jay. Bukan apa-apa, ia sendiri tidak tahu bagian mana yang Jay jadikan pertanyaan.

Siapa yang bisa memberi tahu Hana, apa pertanyaan yang di berikan oleh oknum ternama Jay kepada Hana. Kalo ada yang bisa, nanti Hana traktir es teh manis Mang Yuta pake es banyak!

°°°°

Hana keluar dari minimarket dengan satu kantong kresek lumayan besar di tangan kirinya. Ia berjalan santai seraya menjilat es krim yang ia beli dari hasil uang sisa belanjaan mamanya.

Hana duduk di bangku yang kebetulan ada di dekatnya. Bukan hanya menikmati es krim di sore hari, ia juga masih memikirkan pertanyaan dari Jay.

"Ck, ini kenapa muka manis Jay nggak mau ilang dari pikiran gue sih?!"

Hana mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya, lalu jarinya dengan lincah menari di atas keyboard. Sesekali ia melirik kanan kiri, berharap ia bisa menemukan sesuatu yang pas untuk ia ketik di layar ponselnya.

Hana
Jay, gue mau memperjelas aja deh. Sebenarnya apa sih motif pertanyaan lo itu? Beneran deh suer tekewer kewer, gue nggak ngerti.

Perkara pertanyaan lo itu jangan buat beban hidup gue tambah menderita dong. Lo harus tau, utang gue di kedai mang Yuta udah mulai banyak. Yang ada gue makin stres mikirin banyak masalah.

GOOD BOY || JAKE ENHYPEN ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang