[Jake Enhypen]
.
.
.
Selamat membaca^^
...Setelah selesai mengobati dahi Hana, lebih tepatnya dari apotek. Jake mengajak Hana untuk mampir ke sebuah restoran untuk mengisi perut mereka. Sebelumnya ada perdebatan kecil sebelum datang ke restoran minimalis yang bernuansa putih abu-abu ini.
"Gue mau makan di kedai Mang Yuta!"
"Nggak bisa, kedai Mang Yuta nggak searah sama jalan pulang. Nanti keburu malam," balas Jake yang sudah menunggangi motornya, sedangkan Hana masih berdiri menahan kakinya yang masih terasa nyeri.
"Yaudah sih tinggal puter balik! Apa susahnya?!"
"Ntar keburu malem,"
"Malem nggak akan ngerubah kegantengan lo, jadi nggak usah takut," sinis Hana.
Jake berdecak, "Ikut gue atau lo mau berdiri mematung di situ sampe kucingnya Hanbin ngelahirin anak lagi?"
Hana mengerucutkan bibirnya, dengan terpaksa dan mulut komat-kamit Hana naik ke atas motor Jake.
"Ayo jalan! Nunggu apa lagi? Keburu malem. Ntar kucingnya Hanbin ngelahirin anak 10 bisa kewalahan emaknya."
Dan akhirnya Hana menurut saja dengan tempat makan pilihan Jake. Walaupun hati sucinya menolak keras untuk makan di restoran. Pengin di kedai Mang Yuta, walaupun hanya ada menu nasi goreng setidaknya ada es teh manis yang siap menemani.
Jake dan Hana duduk di kursi pojok dekat jendela, letak yang paling strategis sekaligus nyaman. Karena keduanya bisa melihat dengan jelas kendaraan serta orang yang berlalu lalang di jalan maupun di trotoar.
"Mau pesen apa lo?" Tanya Jake memegang daftar menu.
"Terserah."
Jake berdecak kemudian menatap pramusaji yang berdiri di samping meja, "Mas, emang di sini ada menu makanan terserah?"
Pramusaji itu menggeleng seraya tersenyum tipis, "Enggak ada Mas."
"Lo kalo pesen yang jelas dong. Di sini nggak ada menu makanan dari planet asing yang lo tinggali," ketus Jake.
"Planet yang gue tinggali sama kaya planet lo!"
Mengabaikan ucapan Hana, Jake kembali melihat-lihat daftar menu yang disediakan, "Pesen beef steak 2, cola dingin 2, sama 2 botol air putih ukuran sedang," ucap Jake mengucapkan pesanannya membuat pramusaji dengan gerakan cepat menulis di secarik kertas.
"Baik, ditunggu ya Mas, Mbak, permisi," ucap pramusaji kemudian pergi dari hadapan kedua sejoli itu.
Setelah 10 menit berlalu, akhirnya pesanan sudah siap dihidangkan. Aroma daging panggang masuk ke indera penciuman Hana, membuat Hana meneguk ludahnya susah payah.
"Terimakasih," ucap Jake ramah kepada pramusaji.
"Sama-sama. Mas sama mbaknya cocok banget ya jadi pasangan, pasti udah lama pacaran ya?"
Jake dan Hana dengan cepat menoleh lalu sama-sama melototkan kedua matanya, membuat pramusaji refleks mundur satu langkah.
"KITA ENGGAK PACARAN!"
Pramusaji tersebut mengelus dadanya, sedikit kaget mendengar teriakan tiba-tiba, "Astaghfirullah. Tuh kan, teriak aja barengan. Duh, bener-bener pasangan yang serasi ya kalian!" Ucap pramusaji kemudian pergi dari hadapan Jake dan Hana yang masih melongo di tempat.
"Ada ya pelayan kaya gitu,"
Jake mengendikkan bahunya, "Nih makan!" Ucap Jake menggeser piring tepat di hadapan Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD BOY || JAKE ENHYPEN ||
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA^^ Jake Sim, siapa yang tidak kenal dengan pria itu. Hampir satu sekolah mengenal pria yang bermarga Sim itu. Terlahir dari keluarga konglomerat, kedua orang tua yang menyayanginya lebih dari apapun. Tidak hanya itu, ia...