45. FLASHBACK (2)

1.4K 256 94
                                    

[ Jake Enhypen ]
.
.
.
Selamat membaca^^
.
.
.

• Bacanya pelan-pelan aja, soalnya ini part panjang banget. Harusnya ini buat dua part, tapi aku buat satu part aja. Jangan bosen, karena ini kisah masa lalu Jake, Jay dan Nara. Ready?




Sejak tadi malam, gadis dengan poni tipis itu terbaring di atas kasur dengan mata terpejam rapat. Wajah yang biasa selalu tersenyum ceria, kini tampak pucat. Bibir mungil yang biasa berbicara hal-hal konyol, kini juga tertutup seakan ada lem yang menempel sehingga mulut itu tidak bisa terbuka.

Namanya Choi Nara, gadis yang memiliki tahi lalat di bagian pipi kanannya. Gadis yang selalu berusaha untuk tetap tersenyum, sehingga bisa terlihat dengan jelas lesung di kedua pipinya. 

Manis, satu kata yang bisa Jay gambarkan dari seorang gadis cantik bernama Nara. Memang benar, Jay sangat menyukai jika Nara sedang tersenyum, terlebih tersenyum kepada dirinya. Poni tipis, pipi merona jika Jay sedang menggodanya, apalagi? Ah, bahkan Jay tidak bisa menyebutkannya lagi. Terlalu banyak yang Jay suka dari Nara.

"Ayah...Ibu..."

Jay terkesiap ketika mendengar suara Nara dengan mata yang masih terpejam. Jay yang sedang duduk di kursi segera mendekat ke arah Nara. Menggenggam tangan mungil gadis itu, berusaha menenangkan walau sebenarnya Jay panik sendiri.

"Nara."

Panggil Jay pelan, berusaha membangunkan Nara yang sepetinya sedang mimpi buruk. Terlihat kerutan di dahinya jelas kentara, keringat sebesar biji jagung mulai muncul. Jay tidak tahu ia harus apa, selain membangunkan Nara?

"Nara, hei!"

Kedua mata yang sejak semalam tertutup kini akhirnya terbuka, hal pertama yang Nara lihat adalah wajah khawatir Jay.

"Syukurlah Nara, kamu udah sadar." Ucap Jay tersenyum tulus dengan tangan yang masih setia menggenggam tangan mungil Nara.

Nara mengedarkan pandangannya, mencari seseorang yang sudah jelas tidak ada di sana. Di dalam ruangan itu hanya ada dirinya dan cowok yang sedang menggenggam tangannya. Jay Park, sahabatnya.

"Jay?"

Jay menaikkan kedua alisnya, "Ada apa?" Tanya Jay dengan senyum yang tidak pernah luntur dari wajahnya,  "Mau minum air putih? Em, atau mau makan aja? Atau mau apa biar aku ambilin."

"Jake ada di mana?"

°°°°°

"Nara! Kamu udah sembuh? Maaf aku kemarin nggak bisa nemenin kamu. Aku kemarin pergi sama kakak aku."  Ucap Jake sedikit menunduk, menyesal tidak ikut menjaga Nara sama seperti Jay.

Nara tersenyum lalu tangannya terulur menyentuh pundak Jake, "Gapapa kok, kemarin aku di jagain Jay dan ibu panti juga."

Mereka saat ingin sedang berada di taman, Nara, Jake dan Jay sedang duduk melingkar di atas rerumputan hijau. Ditengahnya terdapat beberapa jenis makanan ringan, susu kotak serta tiga buku pelajaran yang habis selesai mereka baca.

"Emang kemarin kamu kemana sama kakak kamu, Jake?" Tanya Jay, penasaran.

"Pergi ke toko buku, nemenin kakak beli komik." Cengir Jake.

"Wah, aku juga mau ke toko buku. Ayo kita sekarang kesana yuk?"

Jake dan Jay menggeleng, "Nggak bisa Nara, kamu masih sakit. Nanti kalo udah pulih beneran kita bakalan ajak kamu pergi beli komik. Kalo sekarang takut di marahin Bu Lusi lagi."

GOOD BOY || JAKE ENHYPEN ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang