[ Jake Enhypen ]
.
.
.
Selamat membaca^^
.
.
."Gue suka kalian, begonya natural tanpa rekayasa. Pas sesuai takaran pemberian dari Tuhan."
Sontak semuanya langsung memegangi dada masing-masing, terkecuali Sunghoon dan Jake, "Kok hati gue kaya ada yang nembak ya? Bedanya ini ditembak pake bacotan pelangi bukan cinta."
"Emang bener-bener mulutnya pangeran es minta di tabok pake duit satu miliar." Celetuk Hanbin yang masih memegangi dadanya.
Daniel melotot, "Anjir, jantung sama ginjal gue berhenti berfungsi denger orang kaya ngomong."
"Bin, daripada buat nabok si Sunghoon, mending di bagikan kepada orang miskin seperti kita. Lumayan, siapa tau besok lo udah di jemput sama malaikat. Bersedekahlah sebelum mati." Ucap Heeseung menepuk pelan bahu Hanbin.
"Lo doain gue mati?!"
Heeseung ikut melebarkan matanya ketika mendapat pelototan tajam dari Hanbin, "Nggak bukan gitu. Siapa tau 'kan gue ngomongnya, umur nggak ada yang tahu."
"Lo duluan aja deh, gue mau nego sama malaikat biar nggak di jemput. Dosa gue masih banyak, belum bahagian orang tua, belum cari pasangan buat si Cantik Maniez, belum habisin uang papi mami gue—kasihan mereka udah kerja keras uangnya nggak gue habisin." Balas Hanbin menatap lurus ke depan.
"Sinting." Ucap Jake yang berada di samping Sunghoon.
Semuanya menoleh ke arah Jake, "Heh! Jake, lo jangan deket-deket dia, mulut lo nanti ketularan virus savege!" Ucap Daniel menunjuk Sunghoon dengan tangannya, "Gue masih mau hidup ya, nggak mau mati konyol denger suara dua orang savege, cukup Sunghoon aja." Sambung Daniel.
"Jangan mati dulu, lo belum nikah. Kasihan nanti jodoh lo mau nikah sama siapa?"
"Makasih udah ngingetin gua."
Kringg...
Bunyi bel masuk sudah berbunyi nyaring, tapi keenam cowok itu masih berdiri santai di parkiran seraya bercanda gurau.
"Udah bunyi, ayo masuk." Ajak Jake berjalan lebih dahulu, lalu mereka berjalan di belakang Jake, sudah seperti anak anjing yang mengikuti emaknya.
Di tengah koridor mereka berpapasan dengan satu cewek yang mereka ketahui adik kelas, mereka semua melihat ke arah cewek itu termasuk Sunghoon yang biasanya cuek bebek. Cewek itu berjalan menunduk menyebabkan rambut panjangnya menutupi wajahnya. Heeseung berdeham bersiap untuk melancarkan aksi gabutnya.
Heeseung menghalangi langkah si cewek itu, membuat cewek itu mendongak menatap Heeseung, "Stop! Kau mencuri hatiku, hatiku."
Si cewek itu cengo menatap Heeseung, cewek itu berpikir bahwa Heeseung yang ia kenal selalu bersikap cool terlebih saat bersama anggota OSIS lainnya. Baik, jangan melihat seseorang dari covernya saja, sekali-kali langsung lihat roti sobek didalamnya. Astaghfirullahaladzim.
"Ada apa kak?"
Jungwon ikut beraksi melangkah mendekati Heeseung, lalu berdiri di samping Heeseung seraya merangkul pundak Heeseung, walaupun Jungwon lebih pendek darinya, "Gue ada pantun buat lo." Ucap Jungwon menunjuk cewek itu membuat cewek itu mengernyit.
"Pergi ke London beli sabun."
"CAKEP!"
"pulangnya beli perkedel."
"CAKEP!"
"Thanks, gue emang cakep."
"Serbuk marimas kalo di kasih air malah makin menjadi ya." Ucap Daniel mendadak kesal sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD BOY || JAKE ENHYPEN ||
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA^^ Jake Sim, siapa yang tidak kenal dengan pria itu. Hampir satu sekolah mengenal pria yang bermarga Sim itu. Terlahir dari keluarga konglomerat, kedua orang tua yang menyayanginya lebih dari apapun. Tidak hanya itu, ia...