[Jake Enhypen]
.
.
.
Terkadang takdir memang selucu itu, hingga rasanya ingin tertawa terbahak!
~Author manis, eh!
Happy reading!
Hana dan mamanya sudah berada didalam mobil berniat ingin pulang, karena sudah puas menghabiskan uang sebanyak 1 juta hanya dalam waktu 2 jam.
Banyak yang mereka beli, mulai dari camilan harian, kebutuhan bulanan, dan skincare—eits itu bukan skincare milik Hana, tapi milik mamanya. Hana mana mau memakai make up, katanya wajahnya sudah cantik sejak ia lahir.
Ck, sungguh meresahkan tingkat kepedean Hana.
"Ma, aku mau tidur dulu. Nanti kalo udah nyampe jangan lupa bangunin," ucap Hana menguap lebar sambil mencari posisi nyaman untuk membaringkan badan di kursi belakang, sedangkan Ria berada di depan bersama supir.
Ria menoleh lalu geleng-geleng, "Kamu bukannya habis bangun tidur? Kenapa mau tidur lagi?" Tanya Ria menatap putrinya yang sudah terbaring nyaman.
"Hana ngantuk, mending tidur daripada haluin orang ganteng, ga baik buat kesehatan jantung," balas Hana dengan mata terpejam.
"Ya terserah!"
Mobil putih milik mamanya Hana melesat cepat membelah jalanan, Hana sudah tertidur pulas sesekali mendengkur halus. Dimana pun itu tempatnya, Hana bisa tertidur dengan pulas.
Sepertinya kesialan sedang menimpa keluarga Hana, tiba-tiba mobil yang dikendarainya berhenti mendadak, menyebabkan Ria sedikit panik, "Ada apa ini?" Tanya Ria kepada supir.
"Maaf nyonya, saya juga tidak tau. Biarkan saya keluar untuk mengecek," jawab supir kemudian keluar.
"Mobilnya sepertinya mogok, nyonya," ucap supir.
Ria menghela napas, "Lalu bagaimana ini?" Ucap Ria yang sudah keluar dari mobil.
"Nyonya tenang saja, saya akan mencari bengkel di dekat sini. Saya rasa nyonya dan non Hana pulang terlebih dahulu dengan memesan kendaraan online," ucap supir itu dengan menunduk hormat.
Ria menggeleng, "Tidak apa-apa. Kamu cari bengkel di dekat sini, saya akan menunggu bersama Hana hingga mobil ini bisa kembali nyala," jawab Ria menolak usul supir.
"Lagian Hana juga sedang tidur, saya tidak tega membangunkannya. Lebih baik kamu cepat cari bengkel di dekat sini!"
"Baik nyonya,saya permisi dulu." Pamit supir kemudian berlari mencari keberadaan bengkel yang berada di kawasan dekat sini.
°°°°°°°
Jake berjalan mendekati kakaknya yang sedang duduk bersantai dengan segelas jus jeruk, di gazebo taman belakang rumah.
Jake jadi teringat ucapan kakaknya tadi sebelum pulang, Taeyong mengatakan bahwa ia akan berbicara kepada dirinya.
"Baru kali ini lihat seorang yang udah menjadi kepala keluarga bisa sesantai ini tanpa ada yang ganggu," celetuk Jake di samping Taeyong.
Taeyong menoleh lalu tersenyum singkat,"Kata siapa? Lo dateng berarti lo ganggu," balas Taeyong membuat Jake tertawa.
"Yuki lagi ngapain?" Tanya Taeyong kemudian meneguk jus jeruk buatan sang istri tercinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD BOY || JAKE ENHYPEN ||
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA^^ Jake Sim, siapa yang tidak kenal dengan pria itu. Hampir satu sekolah mengenal pria yang bermarga Sim itu. Terlahir dari keluarga konglomerat, kedua orang tua yang menyayanginya lebih dari apapun. Tidak hanya itu, ia...
